Kompas TV nasional peristiwa

BNPB Minta Masyarakat Hentikan Penyebaran Video Keliru soal Erupsi Anak Krakatau

Kompas.tv - 5 Februari 2022, 16:39 WIB
bnpb-minta-masyarakat-hentikan-penyebaran-video-keliru-soal-erupsi-anak-krakatau
Pantauan peningkatan aktivitas Gunungapi Anak Krakatau, Jumat (4/2/2022). (Sumber: Badan Geologi Kementerian ESDM)
Penulis : Vidi Batlolone | Editor : Vyara Lestari

JAKARTA, KOMPAS.TV – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta masyarakat menghentikan penyebaran video yang tidak berkaitan dengan kejadian erupsi Gunung Anak Krakatau pada 4 Februari 2022 kemarin.

Sebab, dari pantauan BNPB, di masyarakat beredar video soal erupsi Gunung Anak Krakatau dengan narasi yang keliru.

Video yang beredar adalah video ketika Gunung Anak Krakatau erupsi di tahun 2018. Namun dalam narasi disebut atau dihubung-hubungkan dengan peristiwa erupsi pada Jumat 4 Februari 2002 kemarin.

Baca Juga: Terjadi 40 Gempa Sepekan Terakhir di Aceh dan Sumatera, Tapi Hanya Dua Terasa, Ini Catatan BBMKG

“Perlu diluruskan bahwa video tersebut adalah dokumentasi erupsi Anak Krakatau tahun 2018 (setelah tsunami), yang diambil oleh personel Dishidros TNI-AL yang melakukan survei batimetri tanggal 25-30 Desember 2018 pascatsunami, BUKAN erupsi yang terjadi dari Kamis hingga Jumat (3-4/2-2022),” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi BNPB Abdul Muhari dalam siaran pers tertulis, Sabtu (5/2/2022).

Karena itu, BNPB pun mengimbau masyarakat agar menghentikan penyebaran informasi yang keliru.

“BNPB mengimbau masyarakat agar tidak meneruskan atau mem-forward video tersebut dan mengasosiasikan seakan-akan video tersebut adalah kejadian erupsi saat ini,” ujar Abdul Muhari.

Baca Juga: BMKG Jelaskan Penyebab Gempa Banten Hari Ini hingga Imbauan Penting Masyarakat

Dia juga meminta masyarakat untuk  tetap waspada dengan memperhatikan informasi dari instansi yang berwenang, dalam hal ini Badan Geologi melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau masyarakat agar tidak berada di radius dua kilometer dari kawah aktif Gunung Api Anak Krakatau.

Hal ini merupakan rekomendasi Badan Geologi Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) menyusul erupsi Gunung Api Anak Krakatau.

“Saat ini tingkat aktivitas gunung api Anak Krakatau ditetapkan pada Level II (Waspada), dengan rekomendasi agar masyarakat tidak mendekati dan beraktivitas di dalam radius 2 km dari kawah aktif,” kata Abdul Muhari, Jumat (4/2/2022).

Baca Juga: Sorotan Berita: Pedagang Bakso Pura-Pura Jatuh, Anak Krakatau Erupsi 9 Kali, Susi Air Rugi Rp8,9 M

 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x