Kompas TV nasional peristiwa

PLN Pastikan Sistem Kelistrikan Jawa-Bali Aman usai Gempa M6,7 yang Guncang Banten hingga Jakarta

Kompas.tv - 14 Januari 2022, 18:54 WIB
pln-pastikan-sistem-kelistrikan-jawa-bali-aman-usai-gempa-m6-7-yang-guncang-banten-hingga-jakarta
Seismograf, alat pencatat getaran akibat gempa bumi. PT PLN (Persero) memastikan sistem kelistrikan di wilayah Jawa, Madura, dan Bali dalam kondisi aman usai gempa berkekuatan magnitudo 6,7 guncang Banten. (Sumber: Kompastv/Ant)
Penulis : Hedi Basri | Editor : Vyara Lestari

JAKARTA, KOMPAS.TV - PT PLN (Persero) memastikan sistem kelistrikan di wilayah Jawa, Madura, dan Bali dalam kondisi aman usai gempa berkekuatan magnitudo 6,7 guncang Banten.

"Berdasarkan laporan dari tim kami di lapangan, secara umum, kondisi kelistrikan Jawa, Madura, Bali dalam kondisi aman," ujar Executive Vice President Komunikasi Korporat dan TJSL PLN Agung Murdifi dalam keterangannya, Jumat (14/1/2022). 

Agung mengatakan, saat ini PLN masih menurunkan tim di lapangan untuk memastikan lebih lanjut bahwa semua infrastruktur kelistrikan, terutama di wilayah Banten, tetap beroperasi. 

Agung mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik, serta dapat melapor ke PLN jika terjadi gangguan listrik. 

"Seluruh pelanggan bisa melapor melalui aplikasi PLN Mobile atau menghubungi Contact Center PLN 123 apabila terdapat gangguan kelistrikan yang dialami di sekitarnya," kata Agung.

Baca Juga: Cerita Warga Detik-Detik Menegangkan Gempa Banten, Pusing Gambar Goyang hingga Siswa Berhamburan

Sebelumnya, gempa berkekuatan magnitudo 6,7 terjadi di Kabupaten Pandeglang, Kecamatan Sumur, Banten pada Jumat (14/1/2022) pukul 16.05 WIB. 

Belakangan, berdasarkan hasil analisis BMKG, gempa Banten itu diketahui memiliki parameter terkini dengan magnitudo 6,6. 

Episentrum gempa terletak pada koordinat 7,21 derajat Lintang Selatan dan 105,05 derajat Bujur Timur, tepatnya berlokasi di laut pada jarak 132 km arah barat daya Kota Pandeglang, Kabupaten Pandeglang, Banten pada kedalaman 40 km.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno menyebut, gempa tersebut merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi. 

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).

Hingga pukul 16.40 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan magnitudo 3,7 dan 3,5.



Sumber : Kompas TV/kompas.com


BERITA LAINNYA



Close Ads x