Kompas TV nasional peristiwa

Warga Khawatir Omicron Masuk Indonesia, Takut PPKM Ketat Lagi

Kompas.tv - 16 Desember 2021, 22:00 WIB
warga-khawatir-omicron-masuk-indonesia-takut-ppkm-ketat-lagi
Ilustrasi temuan kasus Covid-19 varian Omicron. (Sumber: iStockphoto/Thomas Faull)
Penulis : Isnaya Helmi | Editor : Hariyanto Kurniawan

JAKARTA, KOMPAS.TV - Warga memberikan respons terkait masuknya varian baru Covid-19, B.1.1.529 atau Omicron ke Indonesia.

Sejumlah warga di DKI Jakarta mengaku khawatir dengan adanya temuan kasus positif varian baru yang berasal dari Benua Afrika tersebut. Adapun berbagai macam kekhawatiran yang mereka rasakan.

Seperti Najib, yang khawatir keberadaan Omicron di Tanah Air akan memicu terjadinya gelombang ketiga Covid-19. 

"Khawatir, ngerinya (situasi pandemi) kaya waktu Corona awal itu (kasus Covid-19 tinggi) heboh, parah," kata Najib sebagaimana yang dilaporkan Jurnalis KompasTV Nizar Ramadika, Kamis (16/12/2021). 

Tak hanya itu, Najib juga mengaku khawatir varian Omicron dapat menyebar luas dan membuat pemerintah kembali memperketat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). 

"Takutnya nanti PPKM diperketat lagi," ujarnya. 

Hal senada juga disampaikan warga Ibu Kota lainnya, Leo, yang mengaku cukup khawatir dengan adanya temuan kasus positif varian Omicron di tanah air. 

Mengingat, kata Leo, kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia kini tengah berangsur membaik, bahkan di beberapa daerah salah satunya Jakarta telah mengalami penurunan status PPKM menjadi level 1.

Baca Juga: Varian Omicron Masuk Indonesia, Imigrasi Catat Ada 15 Ribu WNA Tiba selama November-Desember

Seorang warga Jakarta, Leo menanggapi soal varian Omicron yang telah masuk di Indonesia (Sumber: KompasTV/Nizar Ramadika)

"Kalau dibilang khawatir, saya cukup khawatir, mengingat saat ini lagi menurunnya level PPKM, tapi malah ada varian baru," jelasnya. 

Meski demikian dia mengaku kekhawatirannya tidak sampai ke paranoid, mengingat sejauh ini varian Omicron belum menunjukkan karakter yang membahayakan nyawa pasien, terutama untuk pasien-pasien yang sudah mendapat vaksin.

"Namun itu sekedar khawatir dan tidak sampai paranoid, soalnya dari yang saya baca tingkat kematian akbiat Omicron enggak separah dengan varian lainnya," jelasnya. 

Sementara jika nantinya terjadi sebaran Omicron yang cukup parah, Leo meminta pemerintah untuk tidak menerapkan kebijakan PPKM yang terlalu ketat. 

"Kalau memang sebarannya cukup parah dan pemerintah perlu melakukan untuk pembatasan kegiatan yang lebih ketat lagi, ya kalau bisa jangan terlalu ketat," ungkapnya.

"Justru malah kunjungan dari luar negerinya yang seharusnya dibatasi atau ditutup sementara sekalian," lanjut Leo. 

Pendapat yang sama juga diutarakan oleh Mayang Sari, seorang pekerja di wilayah Ibu Kota. 

Baca Juga: Jokowi: Sekuat Tenaga Harus Kita Cegah Agar Omicron Tak Meluas di Indonesia

Mayang menilai kebijakan pembatasan kegiatan yang terlalu ketat akan sangat merugikan bagi banyak pekerja. 

"Kayaknya kurang setuju (kalau PPKM diperketat), soalnya kalau buat pekerja kaya saya dari sisi pendapatan sangat merugikan," tegas Mayang. 

Seperti diketahui, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengumumkan temuan kasus pertama Covid-19 varian Omicron di Indonesia pada Kamis.

Kasus pertama Omicron ini terdeteksi pada seorang petugas kebersihan berinisial N yang bekerja di RSDC Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta.

Adapun pasien dengan kasus konfirmasi Omicron tersebut sudah dinyatakan negatif Covid-19 setelah menjalani isolasi dan perawatan.

Meski demikian, hingga saat ini masih ada 5 kasus probable yang berada dalam tahap sequencing dan menunggu hasil keluar.

Baca Juga: 3 WNA Asal Tiongkok Masih Berstatus "Probable" Varian Omicron, Hasil Keluar 3 Hari Kedepan

 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x