Kompas TV nasional sapa indonesia

Nadiem Makarim Blak-blakan soal 3 Program Penggerak di Sistem Merdeka Belajar

Kompas.tv - 13 Desember 2021, 10:14 WIB
nadiem-makarim-blak-blakan-soal-3-program-penggerak-di-sistem-merdeka-belajar
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim. (Sumber: YouTube Kemendikbudristek RI)
Penulis : Hedi Basri | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Ristet dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Anwar Makarim sangat optimistis terhadap tiga kelompok penggerak yang terdapat dalam sistem Merdeka Belajar.

Nadiem percaya bahwa tiga organisasi pengerak tersebut mampu meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan bangsa. Tiga organisasi penggerak yang dimaksud Nadiem: Organisasi Penggerak, Guru Pengerak, dan Sekolah Penggerak.

Ketiga penggerak tersebut masing-masing punya fokus dan tujuan untuk peningkatan mutu pendidikan nasional. Itu juga alasannya kenapa diberi istilah "penggerak', karena Nadiem tidak ingin hal tersebut hanya sebagai kebijakan dan tidak keberlangsungan.

"Kenapa dinamakan 'gerakan' karena ia harus jadi gerakan, bukan hanya kebijakan. Jangan hanya kebijakan saja, itu yang terpenting," kata Nadiem dalam program Sapa Indonesia Pagi Kompas TV, Senin (13/12/2021).

Baca Juga: Kembali Makan Korban, Ketua Komisi X Minta Nadiem Bekukan Sementara Diksar Menwa

Lebih lanjut, Nadiem memaparkan tiga fungsi dan tujuan masing-masing penggerak tersebut:

Pertama, Organisasi Penggerak. Nadiem menjelaskan bahwa program yang melibatkan berbagai organisasi masyarakat yang sudah bergerak dunia pendidikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. 

Nadiem percaya bahwa dengan semangat bergotong-royong dengan masyarakat dan berbagai macam organisasi bisa memunculkan jurus-jurus atau sistem-sitem pembelajaran yang lebih efektif.

Di sana akan dilihat, lanjut Nadiem, mana yang jurusnya paling paling baik untuk bisa meningkatkan kualitas pendidikan. 

Kedua, Guru Pengerak. 

Kata Nadiem, program Guru Penggerak adalah salah satu program yang paling transformatif dan, "menurut saya salah satu yang terpenting," katanya. 

Dalam program Guru Penggerak ini, Kemendikbud Ristek akan menyeleksi para guru yang memliki kemampuan dan punya dedikasi tinggi terhadap kemajuan pendidikan Tanah Air.

Setelah diseleksi, para Guru Penggerak tersebut akan disediakan program pelatihan selama sembilan bulan. Semua bisa bergabung dan mendaftar sebagai Guru Penggerak, baik itu guru honorer, guru swasta dan pegiat-pegiat pendidikan lainnya. 

Nadiem menagskan bahwa pelatihan sembilan bulan tersebut tidak berdasarkan teori. Pelatihan utamanya adalah perubahan pola pikir, perubahan mindset yang membuat guru itu menjadi berpihak kepada muridnya.

Baca Juga: Upacara Hari Guru, Nadiem Makariem Apresiasi Pengorbanan Para Guru

Selain pelatihan, Mendikbud Ristek juga akan bekerja sama dengan berbagai vendor digitalisasi untuk menydiakan kases kepada guru dan kepala sekolah untuk mengembakan diri, belajar dan tidak tergagu lagi dengan urusan administrasi.

"Hanya fokus untuk murid-muridnya," kata mantan bos Gojek itu. 

Setelah melalui pelatihan ketat, para Guru Penggerak tersebut akan dimasukkan sebagai kepala sekolah dan pengawas pemimpin-pemimpin. Mereka adalah agen-agen perubahan. 

"Jadi kepala daerah sekarang udah banyak yang jemput bola, mereka [Guru Penggeraka - red] dijadikan kepala sekolah. Karena ini adalah regaenerasi kepemimpinan dari program Merdeka Belajar di sekolah," ujar Nadiem.

Menurut Nadiem, kepala sekolah adalah hal terpenting dalam proses transformasi pendidikan nasional. 

"Karena kepala sekolahlah yang dapat melakukan perubahan-perubahan. Tidak bisa yang melakukan perubahan itu adalah kepala dinas, menterinya pun gak bisa melakukan perubahan," katanya. 

"Yang ujung-ujungnya harus melakukan perubahan adalah kepala sekolah dan guru," ucap dia. 

Terakhir, Sekolah Penggerak, adalah di mana Kemendikbud Ristek akan mengetes kurikulum dan proses pengajaran. Rencannya, pihak Nadiem akan mmebuat kurikulum yang lebih ramping dan fleksibel, sebagai lanjutan dari kurukulum darurat yang sebelumnya diberlakukan selama masa pandemi.

Nantinya, tambah Nadiem, kurikulum tersebut bukan hanya ramping, tapi juga lebih jauh memberikan pilihan bagi guru dan bagi para murid-muridnya.

Proses sekolah merdeka, kata Nadiem, bebas untuk memilih kurikulum tahun 2013 saja atau kurikulum yang lebih ramping dan fleksibel. "Jadi kita akan memberikan berbagai macam opsi bagi sekolah-sekolah," ucapnya.

Pada kesemaptan sama, Nadiem juga menyakinkan bawha tidak usah khawatir lagi, soal ganti menteri ganti kurikulum. Karena hal tersebut akan berlanjut terus.

Baca Juga: Nadiem Apresiasi Motivasi dan Semangat Guru di Indonesia semasa Pandemi



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x