Kompas TV nasional kriminal

KKB Bunuh Nakes, Gubernur Papua Minta Pemkab Pegunungan Bintang Lebih Aktif Selesaikan Masalah

Kompas.tv - 19 September 2021, 16:53 WIB
kkb-bunuh-nakes-gubernur-papua-minta-pemkab-pegunungan-bintang-lebih-aktif-selesaikan-masalah
Kepulan asap yang berasal dari sejumlah bangunan yang dibakar KKB di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Senin (13/9/2021). (Sumber: Istimewa via Kompas.com)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Desy Afrianti

JAYAPURA, KOMPAS.TV – Gubernur Papua Lukas Enembe meminta Pemerintah Kabupaten Pegunungan Bintang, untuk lebih aktif menyelesaikan masalah keamanan di wilayahnya.

Permintaan Lukas tersebut disampaikan sebagai respons atas aksi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang membunuh seorang tenaga kesehatan (Nakes) dan melukai empat orang lainnya, di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.

Diberitakan sebelumnya, dalam aksi yang dilakukan oleh anggota KKB tersebut, seorang tenaga kesehatan bernama suster Gabriella Maleani meninggal dunia.

Lukas melalui juru bicaranya, Muhammad Rifai Firdaus, menyatakan, permintaan itu penting dilakukan agar seluruh aspek kehidupan masyarakat bisa kembali berjalan normal.

"Pemkab Pegunungan Bintang diharapkan untuk memperhatikan kebutuhan korban selamat dalam peristiwa tersebut," ujar Rifai melalui keterangan tertulis, Sabtu (18/9/2021).

Terlebih, saat ini Papua masih membutuhkan banyak tenaga kesehatan untuk mengabdi di wilayah pelosok. Sangat disayangkan jika keselamatan mereka dalam posisi yang terancam.

"Sangat disayangkan apabila SDM tenaga kesehatan di Papua berada dalam posisi yang terancam keselamatannya," ujarnya.

Selanjutnya, Lukas berharap agar pihak pemkab berkoordinasi dengan pihak terkait lainnya untuk menyelesaikan kasus ini.

"Gubernur Provinsi Papua berpesan agar pihak Pemkab Pegunungan Bintang dapat terus melakukan koordinasi bersama pihak terkait untuk menyelesaikan secara tuntas kasus penyerangan Puskesmas Kiwirok serta penyerangan terhadap sejumlah tenaga kesehatan yang berada di tempat tersebut," kata dia.

Sementara, Ketua Asosiasi Bupati Pegunungan Tengah Papua, Befa Yigibalom, mendesak aparat keamanan segera menagkap para pelaku dan menghukum mereka sesuai dengan aturan hukum yang berlaku.

Baca Juga: Saat Evakuasi Gabriela dari Jurang, TNI Diganggu Kelompok Separatis Papua

Dia juga menyebut tindakan yang dilakukan oleh KKB tersebut merupakan aksi yang keji dan biadab.

Terlebih aksi itu dilakukan kepada nakes yang tengah menjalankan misi kemanusiaan di wilayah terpencil.

"Asosiasi Bupati Pegunungan Tengah Papua mengutuk keras dan itu tindakan biadab. Tindakan orang yang tidak beriman sama sekali itu," kata Befa melalui keterangan tertulis.

Befa yang pernah bertugas sebagai Kepala Bappeda di Pegunungan Bintang selama tiga tahun itu juga meyakini bahwa para pelaku bukan merupakan warga setempat.

Dia mengaku mengenal suku-suku di Pegunungan Bintang, terutama suku Ngalum yang memiliki nilai budaya luhur yang tinggi, mengasihi dan jauh dari tindakan kekerasan.

"Ada apa dengan akhir-akhir ini sehingga eskalasi di Pegunungan Bintang ini perlu disikapi serius oleh berbagai pihak dan diambil tindakan tegas terukur sehingga tidak meninggalkan benih-benih kekerasan yang sama," kata Befa.

Baca Juga: Jadi Korban Penyerangan KKB di Papua, Empat Nakes Ini Masih Jalani Perawatan di RS

Befa selaku Ketua Asosiasi Bupati Pegunungan Tengah, yang di dalamnya termasuk Pegunungan Bintang, meminta Pemerintah Kabupaten Pegunungan Bintang menarik sementara para tenaga kesehatan yang bekerja di pedalaman.

Hal ini dilakukan agar peristiwa serupa tidak terulang lagi. "Tidak ada pilihan lain Bupati Pegunungan Bintang diharapkan segera menarik tenaga medis, pendidik di wilayah sekitar kejadian ke ibu Kota Kabupaten Pegunungan Bintang yakni Distrik Oksibil," tuturnya.

Dalam pemberitaan sebelumnya, dijelaskan bahwa kontak senjata antara personel TNI Satgas Pamtas 403/WP dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terjadi di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Senin (13/9/2021) pagi.

Dalam kejadian yang berlangsung sekitar empat jam tersebut, seorang anggota TNI mengalami luka tembak di bagian tangan dan sejumlah fasilitas umum dibakar.

"Senin, pukul 09.00 hingga 13.15 WIT, di Distrik Kiwirok telah terjadi kontak tembak antara personel Pos Kiwirok Satgas Pamtas 403/WP dengan KKB Ngalum-Kupel pimpinan Lamek Taplo dan aksi pembakaran fasilitas umum serta pemukiman warga," ujar Dandim 1715/Yahukimo, Letkol Christian Irreuw, melalui pesan singkat, Senin.

Sejumlah fasilitas umum dibakar oleh KKB dalam aksi tersebut, di antaranya Puskesmas Kiwirok, Kantor Bank Papua Perwakilan Distrik Kiwirok, Kantor Distrik Kiwirok, Sekolah Dasar Kiwirok dan Pasar Kiwirok.




Sumber : Kompas.com


BERITA LAINNYA



Close Ads x