Kompas TV nasional peristiwa

Dua Ormas yang Bentrok di Unkris Bekasi Ternyata Massa Pendukung Rektor Lama dan Baru, 1 Orang Tewas

Kompas.tv - 1 September 2021, 19:57 WIB
dua-ormas-yang-bentrok-di-unkris-bekasi-ternyata-massa-pendukung-rektor-lama-dan-baru-1-orang-tewas
Bentrokan dua anggota ormas pendukung rektor di area Universitas Krisnadwipayana (Unkris) Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (31/8/2021). (Sumber: ANTARA/HO-Humas Polres Bekasi)
Penulis : Tito Dirhantoro | Editor : Fadhilah

BEKASI, KOMPAS.TV - Dua organisasi masyarakat atau ormas terlibat bentrok di Gedung Rektorat Universitas Krisnadwipayana (Unkris) Bekasi, Jawa Barat, pada Selasa (31/8/2021).

Akibat bentrokan yang terjadi tersebut, satu orang dilaporkan tewas dan tiga orang lainnya mengalami luka-luka.

Baca Juga: Polisi Ungkap Motif Bentroknya Ormas Pemuda Pancasila dan LSM GMBI di Kebumen

Polres Metro Bekasi Kota telah mengamankan sejumlah anggota dari kedua ormas yang bertikai itu tak lama terjadinya bentrokan di Kelurahan Jaticempaka, Kecamatan Pondok Gede.

Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Aloysius Suprijadi mengatakan, total terdapat 15 orang yang telah diamankan oleh pihak kepolisian. 

"Kami sedang dalami terkait peran mereka, siapa yang berbuat, serta pembuktiannya," kata Aloysius di Bekasi, Jawa Barat, Rabu (1/9/2021).

Dia menegaskan, kedua kubu yang terlibat bentrok bukanlah mahasiswa, melainkan anggota ormas. 

Baca Juga: Thailand Ricuh, Massa Pemrotes Penanganan Pandemi dan Reformasi Kerajaan Bentrok dengan Polisi

Adapun korban yang meninggal dunia, kata Aloysius, diduga karena terkena luka sabetan senjata tajam.

"Jadi saya kembali luruskan bukan bentrokan mahasiswa, tapi bentrokan ormas," ujarnya.

Aloysius menuturkan, 15 orang yang diamankan hingga kini masih berstatus sebagai terperiksa.  

"15 orang yang telah diamankan hingga kini masih berstatus sebagai terperiksa, nanti diinfokan kembali kalau sudah ada perkembangan kasusnya," ujar dia.

Selain mengamankan belasan orang, polisi juga menyita sejumlah barang bukti senjata tajam berupa celurit hingga batu. 

Baca Juga: Ormas Di Bandung Bentrok, 2 Orang Ditusuk

Aloysius memastikan pihaknya belum akan berhenti terkait kasus ini. Polisi kini masih menelusuri pelaku lain yang terlibat dalam bentrokan tersebut.

Lebih lanjut, Aloysius mengatakan, dua ormas yang terlibat bentrok merupakan pendukung rektor baru Ayub Muktiono dengan pendukung rektor lama Abdul Rivai.

Rektor Unkris yang baru Ayub Muktiono memakai jasa keamanan LSM Satria Banten dengan jumlah massa sebanyak 70 orang.

Sedangkan Rektor Unkris lama Abdul Rivai membawa kelompok Ambon Macan berjumlah 100 orang.

Baca Juga: Polisi Menangkap 6 Orang yang Terlibat Dalam Bentrokan Warga di Belawan

Dalam bentrokan itu, anggota ormas yang mengalami luka yakni berinisial EW yang mengalami luka-luka di bibir kiri atas sobek akibat lemparan batu.

Lalu, korban BD mengalami luka di telapak kanan sepanjang 10 sentimeter akibat sabetan benda tajam.

Kemudian, korban M mengalami luka patah tangan kiri serta luka bacok pada tumit kiri. Sementara korban meninggal dunia tanpa identitas.

Bentrokan itu juga mengakibatkan 9 unit motor rusak parah dan 1 mobil merek Toyota Avanza mengalami pecah kaca bagian belakang akibat lemparan batu. 

Baca Juga: Benda Mencurigakan Mirip Bom Ditemukan di Bekasi, Polisi: Sudah Dimusnahkan

Saat ini, kondisi di lokasi bentrok sudah aman meski pada Selasa (31/8/2021) sore hingga malam masih mencekam dan sempat dijaga aparat kepolisian.

Adapun kejadian ini berawal saat massa dari LSM Satria Banten sedang makan siang di areal Kampus Unkris Bekasi.

Tak lama berselang, datang kelompok massa dari Ambon Macan yang masuk ke dalam area kampus. Mereka langsung menyerang hingga terjadi keributan.

Pukul 13.00 WIB, petugas berhasil mengamankan situasi di dalam Kampus Unkris.

Namun, pada pukul 14.00 WIB kembali terjadi keributan di dalam area Kampus Unkris. Kedua belah pihak saling serang menggunakan batu dan senjata tajam.

Baca Juga: Taliban Bentrok dengan Tentara Afghanistan, Markas PBB Jadi Korban

 



Sumber : Kompas TV/Antara



BERITA LAINNYA



Close Ads x