Kompas TV nasional update

PPKM Berakhir Hari Ini, Apakah Diperpanjang Lagi? Ini Bocoran Pemerintah

Kompas.tv - 23 Agustus 2021, 06:35 WIB
ppkm-berakhir-hari-ini-apakah-diperpanjang-lagi-ini-bocoran-pemerintah
Ilustrasi pelonggaran PPKM. Sejumlah pekerja menyeberang di Pelican Crossing Jalan MH Thamrin, Jakarta, Jumat (21/5/2021) (Sumber: ANTARA FOTO/WIDODO S JUSUF/RWA)
Penulis : Hedi Basri | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV - Hari ini, Senin 23 Agustus 2021, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 2 hingga 4 dijadwalkan berakhir.

Pada pekan lalu, Senin (16/8/2021), pemerintah memutuskan untuk memperpanjang kembali (PPKM) Level 2 hingga 4 di Jawa-Bali, hingga hari ini Senin (23/8/2021).

Akankah kebijakan ini akan kembali diperpanjang? Atau ada istilah-istilah baru lagi?

Seperti  diberitakan sebelumnya, PPKM darurat telah diberlakukan sejak Sabtu (3/7/2021). Awalnya PPKM darurat direncanakan selesai pada 20 Juli 2021, tetapi diperpanjang hingga 25 Juli 2021. 

Kemudian, PPKM berubah nama menjadi PPKM level 4, 3, dan 2, serta diperpanjang lagi sampai 2 Agustus 2021 dan kembali diperpanjang sampai 9 Agustus 2021. PPKM level 4, 3, dan 2 pun masih belum selesai pada 9 Agustus 2021 dan diperpanjang lagi sampai 16 Agustus 2021.

Kemudian, pemerintah kembali memutuskan bahwa PPKM level 4, 3, dan 2 diperpanjang lagi sampai 23 Agustus 2021.

Baca Juga: Kaltim Evaluasi Status PPKM Dan Penanganan Covid 

Hingga Senin (23/8/2021), belum ada pengumuman soal kebijakan lanjutan PPKM. Akan tetapi pemerintah menyebut kasus Covid-19 di Tanah Air sudah melandai. 

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan dalam beberapa waktu terakhir terjadi penurunan kasus dan penurunan BOR (bed occupancy rate/keterisian tempat tidur) di sejumlah wilayah.

Kendati begitu, Jokowi meminta agar masyarakat tetap hati-hati, sebab, kata dia, virus corona sangat sulit diprediksi.  

“Jangan sampai ada varian baru datang karena bermutasi dan kita tidak waspada, tahu-tahu meledak menjadi jumlah yang sangat banyak,” kata Jokowi di Madiun, Kamis (19/8/2021).  

Pada kesempatan sama, Jokowi memerintahkan pemerintah daerah dapat mengurangi tingkat isoman dan fokus menjadi isolasi terpusat (isoter).

Menurut Jokowi, isoter akan sangat mengurangi penyebaran virus. 

Jokowi juga meminta agar stok obat-obatan selalu tersedia dan segera diberikan bagi yang membutuhkan. Isolasi terpusat, tambahnya, menjadi kunci yang baik untuk mengurangi penyebaran dan kematian akibat virus corona. 

Adapun hal prioritas dalam penanganan Covid-19, kata Jokowi, adalah percepat vaksinasi. Vaksinasi harus disegerakan dan jangan sampai ada tumpukan stok vaksin.

“Terkait vaksinasi dipercepat, saya minta bupati/walikota kalau vaksin data langsung habiskan secepat-cepatnya, minta lagi,” paparnya. 

Jokowi memaparkan, bulan Agustus ini Indonesia akan banyak kedatangan vaksin Covid-19, yang dapat dimanfaatkan untuk menggenjot tingkat vaksinasi. “Jangan sampai ada stok vaksin di cold storage bapak ibu semuanya, segera dihabiskan,” tutur dia.

Baca Juga: Langgar PPKM, Tempat Karaoke di Demak Disegel Satgas Covid-19

Selain Jokowi, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebutkan saat ini Jakarta sudah berada dalam zona hijau setelah adanya penurunan angka kasus aktif Covid-19 dan seiring dengan meningkatnya pelaksanaan vaksinasi.

"Alhamdulillah Jakarta sudah masuk zona hijau dan sudah memenuhi 'herd immunity' (kekebalan kelompok). Namun, demikian kami minta semua warga disiplin patuh dan taat protokol kesehatan," kata Riza saat meninjau sentra vaksinasi di Masjid Agung Al-Azhar Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (22/8/2021).

Kendati telah memasuki zona hijau, kata dia, masyarakat mesti tetap konsisten untuk melaksanakan protokol kesehatan secara ketat agar mencegah adanya potensi melonjaknya kasus Covid-19.

Selain itu, warga DKI yang belum vaksin juga diminta segera mendatangi sentra vaksinasi terdekat agar target vaksinasi segera tercapai.

Lebih lanjut dia menuturkan bahwa saat ini pihaknya akan meningkatkan target vaksinasi menjadi 11 juta yang awalnya 8,8 juta jiwa.

Hal itu karena sekitar 40 persen warga luar Jakarta melaksanakan vaksinasi di Ibu Kota.

"Alhamdulillah, vaksin di DKI sudah mencapai dosis satu 9.319.191. Karena memang tidak kurang dari 30-40 persen warga non DKI yang ikut vaksin di DKI maka kami Pemprov meningkatkan vaksin menjadi 11 juta," kata dia.

Riza menargetkan bahwa capaian itu dapat dipenuhi dalam beberapa pekan ke depan. Karena itu dia berharap agar seluruh warga DKI yang menerima vaksin segera memastikan diri mendatangi sentra vaksin di lingkungan terdekat.

"Sekali lagi seluruh warga DKI, kami minta segera pastikan mendapat vaksin dalam rangka mengerem laju Covid-19 di Jakarta", katanya.

Berdasarkan data dari corona.jakarta.go.id, Minggu pukul 13.00 WIB jumlah kasus aktif di DKI mencapai 8.764 jiwa atau berkurang sebanyak 44 jiwa dari hari sebelumnya.

Jumlah ini pun diharapkan akan terus menurun agar aktivitas di DKI dapat segera normal kembali.

"Tetap di rumah sebagai tempat terbaik. Secara disiplin dan patuh laksanakan PPKM level 4 dengan penuh rasa tanggung jawab. Jadikan protokol kesehatan sebagai kebutuhan kita sehari-hari," kata Riza.

Baca Juga: Dilema Pelonggaran PPKM, Kapolri Sebut Terjadi Peningkatan Kasus Covid-19



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x