Kompas TV nasional politik

Tes Keperawanan Dihapus Saat Masuk TNI, Pengamat Militer: Pemeriksaan Genital Tetap Perlu Dilakukan

Kompas.tv - 11 Agustus 2021, 21:13 WIB
tes-keperawanan-dihapus-saat-masuk-tni-pengamat-militer-pemeriksaan-genital-tetap-perlu-dilakukan
Ilustrasi. Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad) saat parade pasukan dan alat utama sistem pertahanan (alutsista) pada gladi bersih upacara Hari Ulang Tahun ke-72 TNI di Dermaga PT Indah Kiat, Cilegon, Banten, Selasa (3/10/2017). (Sumber: KOMPAS.com/Kristian Erdianto )
Penulis : Fadel Prayoga | Editor : Fadhilah

JAKARTA, KOMPAS TV - TNI dari seluruh matra menyatakan tidak lagi menerapkan tes keperawanan kepada calon prajurit perempuan saat menjalani seleksi institusi militer tersebut. 

Kebijakan itu mendapatkan tanggapan dari sejumlah pihak. Salah satunya Pengamat Militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi. 

Menurut dia, meski tes keperawanan telah dihapuskan, tapi pemeriksaan penyakit seks yang sifatnya bisa menularkan ke orang lain tak boleh dihapuskan. Sebab, itu akan merugikan TNI saat nantinya menerima mereka sebagai prajurit. 

Baca Juga: TNI AD, AL, dan AU Hilangkan Tes Keperawanan dalam Seleksi Prajurit Wanita

"Mengingat hasil pemeriksaan (genital) tersebut dapat menjadi salah satu data atau informasi penting dalam tahapan seleksi berikutnya untuk benar-benar mendapatkan personel dengan standar kesehatan dan moral yang diharapkan," kata Khairul kepada Kompas TV, Rabu (11/8/2021). 

Ia menilai apabila pemeriksaan genital tak dilakukan oleh TNI saat menerima calon personel wanita, maka akan susah menerapkan standar kesehatan dan moral yang tinggi bagi personelnya.

"Pemeriksaan genital diberlakukan tidak hanya bagi perempuan, namun juga laki-laki. Hal ini untuk mendapatkan informasi lebih memadai terkait kondisi kesehatan dan perilaku yang bersangkutan," ujarnya.

Ia menyebut, polemik tes keperawanan dalam seleksi TNI itu muncul karena minimnya penjelasan menyangkut persoalan prosedur pemeriksaan kesehatan dalam seleksi personel. 

Selain itu, isu tersebut juga menjadi hangat pembicaraan publik karena adanya tekanan dari sejumlah kalangan termasuk pegiat HAM yang menilai hal itu tidak relevan dan diskriminatif.

Baca Juga: KSAD Andika Hapus Tes Keperawanan Untuk Rekrutmen Korps Wanita Angkatan Darat

"Belakangan, prosedur ini menuai polemik yang terkait dengan isu keperawanan sebagai syarat bergabung dalam Korps Wanita TNI. Sejumlah kalangan termasuk pegiat HAM menilai hal itu tidak relevan dan diskriminatif," kata dia.
 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x