Kompas TV nasional politik

Fadli Zon: Data Kematian Covid-19 Seharusnya Diperbaiki, Bukan Dihapus

Kompas.tv - 11 Agustus 2021, 13:31 WIB
fadli-zon-data-kematian-covid-19-seharusnya-diperbaiki-bukan-dihapus
Anggota DPR RI Fraksi Partai Gerindra Fadli Zon  (Sumber: KOMPAS.com/Haryantipuspasari)
Penulis : Fadel Prayoga | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS TV - Anggota DPR RI Fadli Zon mengomentari ihwal keputusan pemerintah yang menghapus data kematian Covid-19 dalam penanganan pandemi di Tanah Air. 

Menurut dia, jika ada kesalahan memasukkan data jumlah orang meninggal dalam penanganan Covid-19, seharusnya diperbaiki, bukan malah dihapus. 

"Kita gagal mencegah korban begitu banyak. Kalau data tak akurat, perbaiki, bukan dihapus sebagai indikator penanganan," cuit Fadli Zon dalam akun Twitter pribadi @fadlizon, Rabu (11/8/2021). 

Baca Juga: Sudah Divaksin Covid-19 Tapi Sertifikat Belum Muncul? Jangan Khawatir, Ini Cara Mengatasinya

Politikus Partai Gerindra itu menyesalkan keputusan pemerintah tersebut, karena itu bukan hanya sekadar angka, melainkan nyawa manusia yang tumbang akibat ketidakbecusan pemerintah dalam menanganai virus corona. 

"Beginilah kalau urusan tak diserahkan pada ahlinya, data kematian bukan sekadar angka. Itu nyawa manusia Indonesia yang seharusnya dilindungi tumpah darahnya," ujarnya. 

Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, dengan dikeluarkannya angka kematian dari indikator penanganan Covid-19, maka ada 26 kota dan kabupaten yang turun level dalam penerapan PPKM.

Dari semula level 4 menjadi level 3.

Baca Juga: Pemerintah Keluarkan Indikator Angka Kematian, PKS Duga Ada Pejabat yang Tak Percaya Covid-19

Menurut dia, hal tersebut menunjukkan adanya perbaikan kondisi di lapangan yang cukup signifikan.

"Dalam penerapan PPKM Level 4 dan 3 yang dilakukan pada tanggal 10 sampai 16 Agustus 2021 nanti, terdapat 26 kota atau kabupaten yang turun dari Level 4 ke Level 3," ucap Luhut Senin (9/8/2021).



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x