Kompas TV nasional politik

Sikapi 545 Dokter yang Meninggal, DPR Minta Pemerintah Perhatikan Keselamatan Tenaga Kesehatan

Kompas.tv - 19 Juli 2021, 12:56 WIB
sikapi-545-dokter-yang-meninggal-dpr-minta-pemerintah-perhatikan-keselamatan-tenaga-kesehatan
Ilustrasi tenaga kesehatan Indonesia yang bertugas menangani pandemi Covid-19. (Sumber: Kompastv/Ant)
Penulis : Fadel Prayoga | Editor : Purwanto

JAKARTA, KOMPAS TV - Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar meminta pemerintah untuk lebih memperhatikan nasib tenaga kesehatan di tengah pandemi Covid-19. Hal itu melihat kini angka kematian dokter akibat wabah ini sudah mencapai 545 orang. 

”Tenaga kesehatan adalah kita. Ketika tenaga kesehatan sakit maka kitapun sakit. Ketika tenaga kesehatan tidak selamat, Indonesia tidak selamat. Perang melawan Corona hari-hari ini harus kita menangkan. Indonesia harus menang. Indonesia tidak boleh kalah,” kata pria yang karib disapa Cak Imin di Jakarta, Senin (19/7/2021). 

Menurut dia, agar kasus kematian tenaga kesehatan tidak terus bertambah, pemerintah harus memberikan perhatian serius yakni dengan melakukan upaya semaksimal mungkin dengan mencari cara agar mereka bisa terhindar dari Covid-19. Misalnya dengan percepatan pemberian dosis vaksin ketiga kepada seluruh tenaga kesehatan di Indonesia.

Baca Juga: Tercatat 545 Dokter Meninggal Hingga 17 Juli 2021, IDI: Melebihi 100 Persen dari Bulan Lalu

”Bunga-bunga bangsa telah gugur untuk kebaikan kita, untuk keselamatan Indonesia. Saya mendesak dan mendukung agar Pemerintah segera memberikan dosis vaksin kedua/ketiga kepada nakes kita dan warga kita,” ujarnya.

Disisi lain, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini juga minta agar pemerintah memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para nakes. Salah satunya dengan mencairkan bonus bagi para tenaga kesehatan. 

"Hak-hak tenaga kesehatan agar disegerakan, tidak boleh ditahan atau ditunda. Pemerintah daerah harus segera mengeluarkan hak dan insentif mereka," kata dia.

DPR, kata dia, juga akan mendukung sepenuhnya dari sisi anggaran untuk memberikan perhatian lebih baik sebagai reward maupun jaminan keamanan dan keselamatan bagi para nakes yang sedang berjuang di garda terdepan melawan pandemi Covid-19. 

”Mereka berjuang dengan bertaruh nyawa, bersentuhan langsung dengan pasien Covid-19, sudah sepatutnya negara memberikan apresiasi setinggi-tingginya bagi para nakes,” katanya. 

Baca Juga: Azithromycin Bukan Obat Covid-19, Ini Penjelasan Dokter Soal Penggunaan Antibiotik

Sebelumnya, Tim Mitigasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengungkapkan angka kematian tenaga kesehatan akibat terpapar virus Covid-19 meningkat hingga seratus persen.

Keterangan tersebut disampaikan oleh Ketua Pelaksana Harian Tim Mitigasi PB IDI, Mahesa Paranadipa, dalam zoom meeting, Minggu (18/7/2021).

IDI menyebut, hingga hari Minggu 18 Juli 2021, total sudah ada 545 dokter yang meninggal dunia akibat Covid-19. 

Angka kematian bulan Juli ini jauh lebih tinggi dibanding jumlah kematian dokter pada bulan Juni lalu yang mencapai 114 kematian.

Baca Juga: Tetap Anjurkan Vaksin Sinovac, Dokter Faheem Younus: Jika yang Tersedia Hanya Itu

"Kalau melihat data kematian dokter pada bulan Juli ini angkanya sudah melebihi 100 persen dibanding jumlah kematian pada Juni yang lalu, yakni 114 dokter meninggal. Itu dari data-data yang dilaporkan, belum data-data yang mungkin belum dilaporkan pada kami," ucap Mahesa.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x