Kompas TV nasional peristiwa

Warga Positif Covid-19 Meninggal di Luar Faskes, Rasio Perawat dan Pasien Melebihi Kewajaran

Kompas.tv - 5 Juli 2021, 13:42 WIB
warga-positif-covid-19-meninggal-di-luar-faskes-rasio-perawat-dan-pasien-melebihi-kewajaran
Rumah sakit dan tenaga medis kewalahan merawat pasien akibat lonjakan kasus Covid-19 baru-baru ini. Pada Sabtu (3/7/2021) Indonesia mencetak rekor terbaru dengan 27.913 kasus harian Covid-19. (Sumber: KompasTV/Ant)
Penulis : Ahmad Zuhad | Editor : Iman Firdaus

Baca Juga: Cara Daftar dan Lokasi Vaksinasi Covid-19 untuk Anak Usia 12-17 Tahun di Wilayah Jakarta

Melansir Tribunjateng.com, setidaknya ada 3 warga Semarang lain yang meninggal di luar faskes dan dinyatakan positif Covid-19.

Seorang tunawisma tanpa identitas meninggal di Jalan Veteran, Semarang Selatan. Lalu, seorang warga ditemukan meninggal di Sendang Indah Barat, Muktiharjo Lor, Genuk.

Terakhir, korban bernama Rizal Goenadi (77) ditemukan meninggal di belakang pos jaga palang pintu rel kereta api (KA) Jalan Madukoro Raya, Semarang Barat pada Selasa (29/6/2021).

Sebelumnya, seorang pasien Covid-19 dari Kecamatan Lohbener, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat meninggal dunia di atas mobil bak terbuka pada Rabu (15/6/2021).

Korban meninggal usai berkeliling mencari rumah sakit. Namun, seluruh ruang isolasi di 5 rumah sakit di Indramayu penuh, sehingga korban tak mendapat perawatan intensif.

Kemudian, seorang warga berusia 65 tahun meninggal dunia di jalan depan rumahnya daerah Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Senin (21/6/2021) siang.

Pihak Jaringan Nakes Indonesia pun mendesak pemerintah serius menangani pandemi, melihat banyaknya warga meninggal di luar fasilitas kesehatan.

“Negara perlu menyeriusi penanganan pandemik, dengan memberlakukan testing-tracing-treatment-isolasi,” demikian salah satu pernyataan sikap dari Jaringan Nakes Indonesia.

Baca Juga: Tidak Hanya Pengisian Tabung Oksigen, Posko di Monas juga untuk Pemulasaraan Jenazah Covid-19

Jaringan Nakes Indonesia juga mendorong pemerintah memenuhi kebutuhan ekonomi warga, tegas menghentikan kerumunan, membayar insentif nakes, mempercepat vaksinasi, dan menyediakan APD hingga ruang isolasi untuk nakes.

Sementara, Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Nadia Siti Tarmizi membantah bahwa fasilitas kesehatan di Indonesia kolaps.

"Kalau kolaps tidak benar ya, bisa dicek ke fasyankesnya," kata ujar Siti Nadia Tarmizi, kepada wartawan, Sabtu (3/7/2021).



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x