Kompas TV nasional kesehatan

Daftar Harga Tertinggi 11 Obat Covid-19 Sesuai Aturan Menkes

Kompas.tv - 3 Juli 2021, 16:06 WIB
daftar-harga-tertinggi-11-obat-covid-19-sesuai-aturan-menkes
Remdesivir, salah satu obat yang biasa digunakan untuk pengobatan Covid-19. Menkes Budi Gunadi Sadikin telah menetapkan harga eceran tertinggi pada 11 obat Covid-19. (Sumber: Kompas.com)
Penulis : Ahmad Zuhad | Editor : Fadhilah

Obat-obat tersebut yakni:

  • Azytromycin 500 mg
  • Favipiravir (Avigan-Indofarma) 600 mg
  • Fluimucil Eff 600 mg
  • Dexamethasone 0,5
  • Paracetamol 500 mg

Foto yang beredar di media sosial menyarankan pasien Covid-19 tak perlu panik dan harus ke rumah sakit, bila tak menunjukkan gejala parah karena rumah sakit sedang penuh.

"Kalau memang tidak terlalu parah sesak napas sampai perlu ICU dan ventilator, karena saat ini RS khusus Covid semua penuh," tulis keterangan dalam foto tersebut.

Professor Zubairi Djoeban, Ketua Satuan Tugas (Satgas) Ikatan Dokter Indonesia mengonfirmasi sejumlah obat itu.

"Jadi jawabannya boleh diberikan, tapi tidak harus diberikan. Harus diberikan kalau ada infeksi bakteri tambahan," jelas Zubairi seperti dikutip dari Kompas.com, Senin (28/6/2021).

Selain itu Zubairi menjelaskan bahwa antivirus Avigan dan obat antioksidan Fluimucil Eff bisa digunakan.

Namun ia menyebut pasien tak harus mengonsumsi Fluimucil Eff karena obat itu tak bekerja untuk membunuh virus.

Sementara, Paracetamol, kata Zubairi, boleh digunakan untuk mengurangi pegal linu. Zubairi melanjutkan, jika pasien memerlukan oksigen, Dexamethasone bisa menjadi obat yang menolong karena sudah terbukti.

Baca Juga: Meninggal Dunia Saat Isoman di Rumah, Sempat Sesak Napas dan Menolak Minum Obat

"Jadi kalau perlu tambahan oksigen, maka obat ini (Dexamethasone) terbukti menolong," terangnya.

Di luar minum obat-obatan, Zubairi menganjurkan pasien Covid-19 untuk menerapkan pola hidup sehat dengan tidur 8 jam sehari dan olahraga setengah jam hari.

"Setiap kali makan harus ada sayur dan buah. Hindari rokok, alkohol. Alkohol mengurangi daya tahan kita secara signifikan, sehingga menyebabkan Covid-19 semakin berat," kata Zubairi.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x