Kompas TV nasional update corona

Satgas Sebut Vaksin Covid-19 untuk Pencegahan, Bukan Pengobatan

Kompas.tv - 1 Juni 2021, 22:01 WIB
satgas-sebut-vaksin-covid-19-untuk-pencegahan-bukan-pengobatan
Ilustrasi vaksin Covid-19. (Sumber: GETTY IMAGES via BBC INDONESIA )
Penulis : Ahmad Zuhad | Editor : Deni Muliya

Direktur RSUD dr Soeselo Slawi Guntur Muhammad Taqwin menyebut, Umi masih menjalani perawatan di ruang khusus pasien Covid-19.

Baca Juga: Gratis, Masyarakat Umum Bisa Dapat Vaksin Covid-19 di DKI Jakarta, Ini Link Pendaftarannya

“Sekalipun kondisinya baik, stabil, kami tetap akan terus memantau perkembangannya sampai uji usap (test swab)-nya menyatakan hasil negatif,” kata Guntur.

Umi sendiri mengaku, dirinya memutuskan menjalani perawatan di rumah sakit demi mengurangi risiko penularan.

Ia menceritakan, awalnya ia merasa kurang enak badan pada Selasa (26/5/2021) malam.

Umi sempat berinisiatif melakukan karantina diri di rumah dinasnya agar tak perlu berinteraksi dengan orang lain.

Namun, nafsu makannya ikut terganggu.

Umi pun meminta petugas medis mengetes dirinya pada Minggu (30/5/2021).

Ternyata, Umi positif terjangkit Covid-19.

Usai tertular, Umi berpesan pada masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan, meski sudah menerima suntik vaksin Covid-19.

Di sisi lain, pemerintah terus berusaha menggenjot vaksinasi Covid-19.

Pada Senin (31/5/2021) pemerintah resmi menerima 8 juta dosis vaksin Sinovac dalam bentuk bulk atau bahan baku vaksin.

Baca Juga: Soal Kemampuan Vaksin Terhadap Varian Baru Virus Corona, Begini Penjelasan Satgas Covid-19

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin memperkirakan, vaksinasi Covid-19 dapat mencapai 27.000.000 suntikan pada Senin (31/5/2021).

Dia melanjutkan, stok vaksin Covid-19 yang dimiliki Indonesia pada bulan ini sekitar 20 juta dosis vaksin. 

Sehingga apabila disuntikkan dalam kurun waktu 30 hari, maka pemerintah mampu melakukan penyuntikan 500 ribu hingga 600 ribu dosis vaksin per hari.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x