Kompas TV nasional viral

Ini Alasan Pelukis Tak Sertakan Gambar Ayah pada Lukisan Kaleng Biskuit Khong Guan

Kompas.tv - 23 Mei 2021, 01:15 WIB
ini-alasan-pelukis-tak-sertakan-gambar-ayah-pada-lukisan-kaleng-biskuit-khong-guan
Gambar ikonik biskuit kaleng Khong Guan. (Sumber: Kompas.com)
Penulis : Gading Persada

SOLO, KOMPAS.TV- Sepanjang Sabtu (22/5/2021) kemarin, nama Khong Guan sempat banyak dicari orang di mesin pencarian, Google. Di Indonesia, nama Khong Guan sangat familiar hingga pelosok desa sebagai sebuah nama dari sebuah biskuit.

Dikemas dalam sebuah kaleng, lukisan yang ada di produk Khong Guan tersebut juga sangat mudah dikenal. Bergambar seorang ibu yang menuangkan semacam minuman teh dengan dengan seorang anak lelaki dan seorang anak perempuan tengah memakan biskuit.

Namun, banyak yang bertanya-tanya, kenapa di kaleng biskuit Khong Guan tidak ada gambar ayah?

Baca Juga: Idul Fitri Sederhana Pemuda Gaza Bagi-bagi Biskuit Cokelat ke Jemaah

Seperti melansir pemberitaan Kompas.com, Minggu 18 Juni 2017, gambar keluarga kecil tanpa sosok ayah di kaleng biskuit Khong Guan adalah buah karya dari seorang pelukis bernama Bernadus Prasodjo.

Ketika ditanya soal ketiadaan sosok ayah dalam gambar itu, Bernardus mengaku tidak tahu persis. Meski demikian ia memiliki sebuah teori.

"Menurut saya itu cara untuk mempengaruhi ibu rumah tangga supaya membeli. Jadi yang penting ada ibunya di situ," jawab Bernardus lalu tersenyum.

"Karena yang belanja ibunya kok," lanjutnya.

Bernardus pun menuturkan proses pembuatan gambar itu. Ia mendapat pesanan untuk gambar itu dari sebuah perusahaan separasi film.

"Mereka pesan banyak sekali gambar ke saya. Salah satunya Khong Guan itu," kata Bernardus.

Baca Juga: Sajian Ketan Susu dan Biskuit Coklat, Imut Tapi Puas - Cooking Is Fun

Ketika itu, ia mendapat contoh dari sebuah majalah. Potongan gambar itu terlihat lusuh. Ia mengikuti saja arahan yang diberikan pihak pemesan soal gambar yang diinginkan mereka.

Awalnya ia membuat sketsa dengan komposisi gambar sesuai pesanan .

"Kita sketch dulu. Kira-kira seperti ini mau gak. Sampai sudah setuju kira-kira komposisinya seperti itu, baru kita lukis," tutur Bernardus.

Seingat dia, lukisan itu ia buat sekitar tahun 1970-an.

"Yang penting dari pekerjaan-pekerjaan semacam itu, bisa punya rumah, bisa punya mobil," katanya

Menurut Bernardus, gambar yang sampai saat ini menghiasi kaleng biskuit Khong Guan itu tidak banyak berbeda dengan gambar contoh yang disodorkan padanya.

"Ya cuma ini bajunya warna kuning, yang ini merah. Kemudian anaknya yang ini rada digeser ke mari, yang ini jadi pegang biskuit. Ya begitu aja," paparnya kala itu.

Baca Juga: Viral Oreo Supreme, Biskuit Sultan yang Jadi Buruan Netizen untuk Unboxing

Arti Khong Guan

Sementara itu, arti Khong Guan jika dilihat dalam Google Translate, Khong Guan berasal dari bahasa mandarin "kong guan" yang berarti kaleng atau stoples kosong.

Meski populer, terutama di masyarakat desa di Indonesia, Khong Guan sendiri sebenarnya berasal dari Singapura. Pemiliknya pun merupakan imigran asal Fujian, China.

Berdasarkan informasi dari laman resmi Khong Guan, Khong Guan didirikan oleh kakak adik asal Fujian, China, yakni Chew Choo Keng dan Chew Choo Han.

Pabrik Khong Guan pertama di Singapura. (Sumber: Lim Sin Thai/Strait Times via Kompas.com)

Mereka merupakan imigran yang menetap di Singapura. Awalnya, mereka berdua bekerja di sebuah pabrik biskuit lokal demi menafkahi keluarga.

Lalu, Jepang menginvasi Singapura. Chew Choo Keng dan chew Choo Han kemudian pergi ke Perak, Malaysia, untuk berlindung. Di sana, mereka membuat biskuit dengan tangan untuk dijual.

Biskuit mereka cukup laku, tetapi ada kendala yang dihadapi, yakni kekurangan pasokan tepung dan gula. Karena minim pasokan bahan, kakak adik itu kemudian beralih menjual garam dan sabun.

Setelah Singapura terbebas dari Jepang, kakak adik itu kemudian kembali ke Singapura dan memulai usaha biskuit lagi.

Biskuit Khong Guan mengalami awal kesuksesan saat Chew Choo Han secara kebetulan menemukan beberapa mesin pembuat biskuit yang sudah tua dan rusak akibat perang. Mesin tersebut dari sisa pabrik tua tempat mereka dulu bekerja yang dijual pemiliknya.

Baca Juga: Begini Caranya Memadukan Kopi dan Puding Biskuit

Chew Choo Han kemudian memproduksi kue biskuit dengan mesin semi-otomatis itu. Mesin tersebut terbilang sederhana, penggeraknya menggunakan rantai sepeda untuk memindahkan biskuit pada sistem konveyor.

Bisnis biskuit pun melesat. Penjualannya meningkat pesat. Lalu pada 194, Khong Guan Biscuit Factory (Singapore) Limited diresmikan di Singapura.

Khong Guan kemudian melakukan ekspansi bisnis ke sejumlah negara di Asia Tenggara, seperti Malaysia dan Indonesia.

Selanjutnya, pabrik Khong Guan didirikan di beberapa kota pesisir di China pada awal 1980-an.

Baca Juga: Truk Box Pengangkut Biskuit Terguling, Jalur Pantura Indramayu Macet

Di Indonesia, Khong Guan juga memproduksi sejumlah kue, di antaranya Malkist rasa abon, Malkist Crackers, dan Khong Guan Saltcheese Combo.

Namun, produk yang populer di Indonesia adalah Khong Guan Red Assorted Biscuits.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x