Kompas TV nasional kriminal

AT Anak Anggota DPRD Bekasi yang Jadi Tersangka Kasus Perkosaan Remaja Masuk DPO Polisi

Kompas.tv - 19 Mei 2021, 22:44 WIB
at-anak-anggota-dprd-bekasi-yang-jadi-tersangka-kasus-perkosaan-remaja-masuk-dpo-polisi
Polres Metro Bekasi Kota memasukkan anak anggota DPRD Bekasi berinisial AT (21) yang sudah menjadi tersangka kasus perkosaan dan penjualan remaja dalam Daftar Pencarian Orang (DPO). (Sumber: TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar)
Penulis : Johannes Mangihot | Editor : Deni Muliya

Baca Juga: Kronologi Remaja 15 Tahun yang Diperkosa Anak Anggota DPRD hingga Dipaksa Layani 5 Pria

Kasus dugaan pemerkosaan dan penjualan remaja ini bermula dari laporan orang tua PU (15) ke Polres Metro Bekasi Kota.  

Laporan tersebut teregister dengan nomor LP/971/K/IV/2021/SPKT/Restro Bekasi Kota, Senin (12/4/2021).

Sejak laporan orang tua PU, Polres Metro Bekasi Kota belum melakukan pemeriksaan terhadap AT. Namun keluarga pelapor sudah beberapa kali dipanggil untuk dikonfirmasi dan diminta keterangan.

Belakangan diketahui AT yang merupakan anak anggota DPRD Bekasi berinisial IHT sudah kabur setelah perbuatannya terungkap dan dilaporkan ke polisi.

Baca Juga: Kak Seto Wanti-Wanti Polisi, Kasus Anak Anggota DPRD Bekasi Jangan Sampai Masuk Angin

Kasus ini juga mendapat sorotan dari Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) dan Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA).

Ketua Umum LPAI, Seto Mulyadi meminta kepolisian bertindak tegas terhadap kasus dugaan pemerkosaan dan penjualan remaja yang dilakukan AT.

Sementara Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait, menilai kasus ini sebagai kejahatan luar biasa.

Menurut Aris pelaku dapat terancam hukuman minimal 10 tahun maksimal 20 tahun dan bisa ditambahkan hukuman seumur hidup bahkan hukuman mati.

Baca Juga: Anak Anggota DPRD Bekasi yang Perkosa Anak SMP Ternyata Menyekap dan Menjualnya Seharga Rp400.000

"Ini termasuk extraordinary crime, kejahatan luar biasa, maka perlu pembuktian yang kuat biar sesegera mungkin menangkap pelaku serta menahannya," ujar Arist.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x