Kompas TV nasional sosial

Tiga Asosiasi Pertanyakan Proses Sayembara Rancangan Istana Negara di Ibu Kota Baru

Kompas.tv - 29 April 2021, 12:40 WIB
tiga-asosiasi-pertanyakan-proses-sayembara-rancangan-istana-negara-di-ibu-kota-baru
Rancangan istana negara di Ibu Kota Indonesia yang baru di Kalimantan Timur. (Sumber: rendering_indonesia via Kompas.com)
Penulis : Aryo Sumbogo | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV - Tiga asosiasi profesional menyatakan enggan untuk memperkaya desain istana negara karya Nyoman Nuarta sesuai permintaan Pemerintah.

Ketiganya yakni Ikatan Arsitek Indonesia (IAI), Ikatan Ahli Rancang Kota Indonesia (IARKI) dan Green Building Council Indonesia (GBCI).

Mereka  menyampaikan penolakan tersebut dalam pertemuannya dengan Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR, Diana Kusumastuti, Rabu (28/04/2021).

Baca Juga: Sejumlah Asosiasi Diundang untuk Beri Masukan Terkait Istana Negara Baru, Ganti Desain?

Pertemuan tersebut digelar dengan maksud untuk meminta masukan sejumlah ahli dan arsitek terkait pengayaan desain bangunan istana negara dan juga bangunan lainnya di IKN.

"Kami sampaikan gagasan desain istana untuk mendapatkan masukan secara teknis dari para anggota asosiasi," kata Diana, seperti dikutip dari Kompas,com, Kamis (29/4/2021).

Baca Juga: Respons Arsitek Profesional Tanggapi Permintaan Presiden Soal Desain Istana Negara

Sekretaris Jenderal IAI, Ariko Andikabina menyampaikan bahwa sejak awal IAI menolak pengayaan desain istana negara rancangan Nyoman Nuarta yang merupakan seorang pematung.

"Kami hadir untuk menyampaikan bahwa kami tidak berminat untuk memoles-moles burung ( burung Garuda istana negara)," kata Ariko

Bersama asosiasi profesional lainnya, Ariko menambahkan, IAI memperhatikan betul proses sayembara perancangan istana negara yang dinilainya telah melanggar kaidah transparansi.

"Kami menolak memberikan legitimasi, terlebih memperkaya desain sang burung," tegas Ariko.

Baca Juga: Banyak Kritikan, Akhirnya Presiden Jokowi Minta Masukan Masyarakat atas Pradesain Istana Negara

Hal senada juga disampaikan oleh Ketua IARKI, Hadi Prabowo yang menuturkan bahwa IARKI menolak pengayaan desain dan meminta pemerintah untuk melangsungkan kembali sayembara sesuai dengan prosedur yang benar.

"Kami menolak pengayaan desain, kami minta proses sayembara istana yang benar, juga meminta agar gedung-gedung penting lainnya disayembarakan," tegas Hadi.

"Sayamebara bisa dilakukan secara terbuka dan tertutup tapi dengan juri profesional dan kompeten," tegas Hadi," imbuhnya.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x