Menlu Sebut Pemimpin ASEAN akan Bahas Krisis di Myanmar Besok

JAKARTA, KOMPAS.TV- Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, ASEAN Leaders’ Meeting (ALM) akan membahas mengenai situasi krisis yang terjadi di Myanmar. Termasuk, membantu Myanmar keluar dari situasi yang ada saat ini.

“Komitmen para pemimpin untuk bertemu secara fisik merupakan refleksi kekhawatiran yang dalam ASEAN terhadap situasi yang terjadi di Myanmar dan tekad ASEAN untuk membantu Myanmar keluar dari krisis ini,” kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Jumat (23/4/2021)

Menlu menyampaikan, ASEAN Leaders’ Meeting (ALM) merupakan tindak lanjut atas pembicaraan Presiden Jokowi dengan Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah selaku Ketua ASEAN.

Kemudian, para pemimpin ASEAN diundang Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah untuk menghadiri ASEAN Leaders’ Meeting (ALM), Sabtu (24/4/2021).

Baca Juga: Polda Metro Jaya Siapkan 4.382 Personel untuk Amankan KTT ASEAN

“Para pemimpin ASEAN termasuk Presiden Republik Indonesia telah menerima undangan dari Sultan Brunei Darussalam selaku Ketua ASEAN untuk menghadiri ALM besok,” ujarnya.

“Kalau kita tengok ke belakang, ALM ini merupakan inisiatif Indonesia dan merupakan tindak lanjut pembicaraan antara Presiden Republik Indonesia dengan Sultan Brunei Darussalam selaku Ketua ASEAN,” ujarnya.

Menlu Retno Marsudi menuturkan proses persiapan pertemuan terus dilakukan pada tingkat Senior Officials Meeting (SOM) dan Menlu ASEAN. Di antaranya dengan menjadi tuan rumah working dinner semua Menlu ASEAN yang telah hadir di Jakarta.

Baca Juga: Uni Eropa Perluas Sanksi Atas Junta Militer Myanmar Menjelang KTT ASEAN

“Dalam dinner tentunya kita akan membahas kembali persiapan terakhir penyelenggaraan ALM besok. Kita tentunya berharap ALM besok akan mencapai kesepakatan mengenai langkah-langkah yang baik bagi rakyat Myanmar dan membantu Myanmar keluar dari situasi yang delicate ini,” pungkas Menlu.

Menlu Retno Marsudi memastikan pertemuan ASEAN Leaders’ Meeting (ALM) akan dilakukan dengan mengimplementasikan protokol kesehatan secara maksimum. Saat ini,

Dalam keterangan, Menlu juga mengungkapkan bahwa tiga pemimpin ASEAN menyatakan tidak dapat menghadiri pertemuan tersebut. Ketiga negara tersebut adalah Thailand, Laos, dan Filipina.