Kompas TV nasional peristiwa

Pakar Kapal Selam Sebut Usia hingga Sabotase Faktor Kemungkinan Hilangnya KRI Nanggala

Kompas.tv - 22 April 2021, 11:56 WIB
pakar-kapal-selam-sebut-usia-hingga-sabotase-faktor-kemungkinan-hilangnya-kri-nanggala
Pakar Kapal Selam Intitute Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, Wisnu Wardhana (Sumber: Kompas TV)
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV- Pakar Kapal Selam dari Intitut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, Wisnu Wardhana memperkirakan situasi yang terjadi pada kapal selam KRI Nanggala-402 diakibatkan faktor usia hingga sabotase.

“Saya curiga, maaf ya saya ngomong apa adanya, Kapal Nanggala itu adalah kapal yang didesain tahun 80an, jadi segala peralatan itu,  perkiraan saya, masih menggunakan alat yang terbit di tahun 80an, teknologinya,” kata Wisnu Wardhana dalam tayangan di KOMPAS TV, Kamis (22/4/2021).

“Jadi dia belum diperbaiki kondisinya sampai 2020 ini, makanya di sana kemungkinan kegagalan banyak terjadi. Kemungkinan kegagalan dari alat, kemungkinan dari medianya, dan juga kemungkinan dari hubungan dengan yang lain bagaimana,” tambahnya.

Baca Juga: Pengamat Sebut Kapal Selam KRI Nanggala-402 Aman Sepanjang Balon Emergency Belum Keluar

Bagi Wisnu, jika kapal selam KRI Nanggala-402 hanya hilang kontak semestinya bisa diperbaiki atau di-takedown sebelum kapal berlayar.

“Itu harus dipastikan dulu, bahwa hilang kontak dalam tanda petik tidak wajar ini harus sejauh mungkin dihindarkan,” ujarnya.

Dalam pandangannya, Wisnu lebih lanjut menuturkan dibalik insiden kapal selam KRI Nanggala-402 juga ada kemungkinan sabotase.

Baca Juga: KRI Nanggala-402 Hilang Kontak, Latihan Penembakan Rudal di Laut Bali Dibatalkan

“Ada kemungkinan, mungkin, mungkin loh ya, ada sabotase atau yang lain dari negara-negara tertentu. Saya tidak memungkiri kemungkinan itu. Karena itu teknologi tahun 80 bisa saja dimanipulasi untuk ditanggulangi dengan teknologi 2020,” ucapnya.

“Jadi, ketidakbagusan teknologi pada saat itu, itu sangat mungkin menjadikan dia blackout, atau jadikan dia miss komunikasi atau kita disabotase, sehingga kita tidak bisa menanggulangi itu,” lanjutnya.

Wisnu lebih lanjut menyarankan, untuk menemukan kapal selam KRI Nanggala-402 sebaik digunakan kapal selam kecil dengan kekuatan besar.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x