Kompas TV nasional politik

Presiden Jokowi: Eksklusivitas dan Ketertutupan Tak Sesuai Bhinneka Tunggal Ika

Kompas.tv - 8 April 2021, 13:28 WIB
presiden-jokowi-eksklusivitas-dan-ketertutupan-tak-sesuai-bhinneka-tunggal-ika
Presiden Joko Widodo dalam rapat Mukernas dan Munas di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta Pusat. (8/4/2021) (Sumber: Youtube Kompas TV)
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV- Presiden Joko Widodo Kembali menegaskan pemerintah berkomitmen menghidupkan moderasi beragama dalam kehidupan bermasyarakat. Jokowi menekankan, toleransi adalah bagian yang sangat penting dalam mewujudkan moderasi beragama.

Hal tersebut disampaikan Presiden Jokowi saat membuka Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Musyawarah Kerja Nasional Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Istana Negara, Kamis (8/4/2021).

“Eksklusivitas dan ketertutupan, jelas tidak sesuai dengan Bhinneka Tunggal Ika,” kata Jokowi.

Baca Juga: Buka Munas Alim Ulama dan Mukernas PKB, Presiden Jokowi Sampaikan Terima Kasih

“Dalam hal ini, sikap pemerintah tegas tidak akan berkompromi terhadap tindakan intoleransi yang merusak sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara,” tambahnya.

Jokowi pun menuturkan adanya aksi terorisme yang terjadi baru-baru ini saat pemerintah tengah bekerja keras menangani pandemi Covid-19. Bagi Jokowi, tindakan kekerasan yang dilakukan terorisme di tanah air lahir dari cara pandang yang keliru.

“Dari paham yang salah, yang jelas-jelas bertentangan dengan nilai-nilai luhur agama,” ujarnya.

Baca Juga: Tak Mau Gaduh, PKB Tidak Bahas Capres 2024 di Mukernas

“Jelas-jelas merupakan kejahatan besar terhadap kemanusiaan yang mengancam kerukunan kita dalam berbangsa dan bernegara,” lanjut Jokowi.

Untuk itu, Presiden Jokowi mengaku sangat berterima kasih kepada Kiai dan Alim Ulama yang selama ini kontribusi besar menjaga persatuan dan kerukunan antarwarga bangsa.

“Menjaga keutuhan bangsa dan merawat Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan menebarkan toleransi, menebarkan semangat persaudaraan, serta menjadikan kebhinekaan sebagai fondasi persatuan,” ucapnya.

Baca Juga: PKB akan Kritisi Implementasi UU Pesantren di Munas Alim Ulama dan Mukernas

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi menyatakan yakin eksistensi NU dan PKB tidak kendor untuk terus menyebarkan moderasi beragama. Termasuk, katanya, untuk tetap konsisten mengikuti dawuh hadratus Syekh Kyai Haji Hasyim Asy'ari dan para masyayikh.

“Bahwa agama dan nasionalisme tidaklah bertentangan, namun justru saling menopang satu sama lain. Saya percaya PKB di hari ini, kedepan dan seterusnya akan terus mewarisi semangat yang mulia tersebut,” ucapnya.

“Terus memperkuat pondasi keagamaan dan kebangsaan untuk mewujudkan baldatun thoyibatun warobun ghofur,” lanjutnya.

Baca Juga: Gelar Munas Alim Ulama dan Mukernas, PKB Dukung Jokowi Percepat Kebangkitan Ekonomi Nasional

Selanjutnya, Jokowi berharap PKB terus mendorong inovasi memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam mengembangkan tata kelola politik serta pemerintahan yang baik dan akuntabel. Dengan harapan dapat mempercepat peningkatan Kesejahteraan Rakyat kesejahteraan masyarakat.

“Hari ini akan menjadi bagian dari ikhtiar kita bersama untuk memberikan kemanfaatan seluas-luasnya untuk umat untuk rakyat serta untuk bangsa dan negara Indonesia dan juga untuk kemanusiaan,” tutup Jokowi.

Baca Juga: Disebut Ada Kejutan, Munas Alim Ulama dan Rakernas PKB Bakal Dibuka Jokowi Hari Ini

 




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x