Kompas TV nasional gaya hidup

Sejarah dan Asal-usul Perayaan April Mop: Tradisi Lelucon hingga Dilarang pada Tahun 2020

Kompas.tv - 1 April 2021, 06:00 WIB
sejarah-dan-asal-usul-perayaan-april-mop-tradisi-lelucon-hingga-dilarang-pada-tahun-2020
Sejarah perayaan April Mop atau April Fools Day yang dilarang di berbagai negara pada tahun 2020 lalu. (Sumber: Tribunnews.com)
Penulis : Rizky L Pratama | Editor : Ahmad Zuhad

"Kontroversi ini adalah tentang apa yang sebenarnya ditulis Chaucer dan apakah ada tautan langsung ke Hari April Mop."

"Garis yang dimaksud adalah '32 Maret, 'yang dianggap sebagai lelucon, karena tidak ada 32 Maret."

"Tetapi beberapa abad kemudian kejadian itu yang diklaim, itu salah cetak," jelas Bronner.

Perayaan April Mop sendiri masih sangat kental terjadi di dunia bagian barat seperti Eropa dan Amerika Utara.

Bronner menambahkan, sangat menarik perayaan itu telah menjadi budaya mengingat asal-usulnya yang suram.

"Ketika saya berbicara dengan siswa di kelas cerita rakyat, saya memberi tahu mereka bahwa itu (April Mop) tampaknya menjadi bagian dari pola musim semi yang lebih umum yang menjadi waktu kegembiraan," katanya.

Untuk merayakan April Mop, platform mesin pencari terbesar di dunia Google biasanya memperkenalkan sesuatu yang baru. Entah fitur atau game tersembunyi yang bisa diakses penggunanya.

Beberapa tahun lalu misalnya, Google merilis game ular yang legendaris. Tapi, game tersebut disembunyikan di Google Maps dan bisa dimainkan penggunanya selama sepekan.

Google juga pernah membuat game "Space Invaders" di dalam Google Calendar. Ada pula yang cukup unik adalah Google Tulip, di mana pengguna bisa meminta speaker Google Home untuk berbicara dengan bunga tulip.

Memanfaatkan kecerdasan buatan, Google Tulip akan "menerjemahkan" bahasa tulip sehingga manusia bisa mengerti, kapan si bunga butuh air dan butuh ruangan lebih luas.

Tahun lalu, Google memutuskan tidak merayakan April Mop karena dunia tengah menghadapi masalah pandemi virus corona.

Kebijakan ini untuk meminimalisir beragam informasi hoaks terkait Covid-19 yang beredar di berbagai platform yang membuat banyak orang menjadi khawatir.

Tak hanya Google, melansir dari The Sydney Morning Herald pada 2020 lalu, ada beberapa negara yang membatasi bahkan melarang perayaan April Mop yang berkaitan dengan Covid-19.

Bahkan, negara-negara tersebut akan menindak tegas bagi masyarakat yang menjadikan Covid-19 sebagai lelucon di perayaan April Mop.

Salah satu negara yang akan memberikan hukuman bagi yang nekat membuat lelucon terkait Covid-19 adalah Thailand. Thailand disebut akan memberikan hukuman hingga lima tahun penjara bagi yang melanggar.

Taiwan pun tak ketinggalan. Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen mengatakan akan memberikan hukuman tiga tahun penjara atau denda hingga 160 tibu dollar AS atau sekitar Rp 2,3 miliar.

Negara lain seperti Jerman dan India juga melarang masyarakat membuat lelucon April Mop yang berkaitan dengan Covid-19.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x