Kompas TV nasional update corona

Menkes: Indonesia Tembus 10 Juta Vaksinasi Covid-19, Masuk 4 Besar Dunia

Kompas.tv - 30 Maret 2021, 17:03 WIB
menkes-indonesia-tembus-10-juta-vaksinasi-covid-19-masuk-4-besar-dunia
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan vaksinasi Covid-19 di Indonesia telah mencapa0 10 juta suntikan untuk dosis pertama dan kedua. (Sumber: Tangkap layar zoomtalk KBRI Wellington )
Penulis : Tussie Ayu | Editor : Eddward S Kennedy

WELLINGTON, KOMPAS.TV - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan, Indonesia telah mencapai 10 juta vaksinasi Covid-19 untuk suntikan dosis pertama dan kedua. Hal ini menjadikan Indonesia dalam posisi 4 besar negara yang bukan produsen vaksin, tapi telah melakukan penyuntikan di atas 10 juta.

“Saat ini, laju penyuntikan vaksin kita telah mencapai 500.000 suntikan per hari dan kita sudah tembus 10 juta penyuntikan pada hari Jumat lalu,” ujar Menkes dalam zoomtalk bertajuk Vaksinasi dan Penanganan Covid-19 di Indonesia yang diselenggarakan oleh KBRI Wellington, Selasa (30/3/2021).

Menkes mengungkapkan, saat ini Indonesia yang masuk dalam posisi 4 besar negara di dunia yang bukan produsen vaksin, tapi tertinggi dalam melakukan penyuntikan. “Kita berada di bawah Jerman, Turki, serta Brasil. Ini sebuah kabar gembira,” ujarnya.

Baca Juga: Persediaan Vaksin Covid-19 Bulan Depan Menipis, Menkes Budi: Disuntikkan 15 Hari Habis

Dalam acara yang dipandu oleh Dubes RI untuk Selandia Baru Tantowi Yahya, Menkes mengatakan bahwa vaksin Covid-19 sudah menjadi isu geopolitik, di mana negara-negara di seluruh dunia saling berebut untuk mendapatkan vaksin.

Pemerintah harus mengkombinasikan penggunaan berbagai macam merek vaksin untuk memenuhi kebutuhan vaksin untuk seluruh populasi sasaran. Indonesia menggunakan empat produsen vaksin, yaitu Sinovac, Astrazeneca, Novavax, dan Pfizer.

“Hal ini dilakukan agar jika terjadi sesuatu pada salah satu produsen vaksin, maka program vaksinasi masih bisa terus bisa dilaksanakan,” kata Menkes.

Di sisi lain, Menkes juga menyampaikan bahwa saat ini di sejumlah negara di Eropa dan Asia kembali terjadi lonjakan kasus Covid-19. Penyebabnya adalah karena adanya jenis virus mutasi baru, yang juga sudah masuk ke Indonesia sejak awal tahun ini, serta mobilitas masyarakat yang tinggi.

Lonjakan kasus di negara lain mengingatkan kita untuk terus waspada dengan menahan mobilitas. Karena alasan ini jugalah, pada tahun ini pemerintah menganjurkan masyarakat untuk tidak melaksanakan mudik Idul Fitri.

Baca Juga: Menkes Budi Gunadi Jamin Tes PCR untuk Tracing Covid-19 Kini Gratis dan Cepat

“Hindari bepergian, paling tidak sampai pandemi benar-benar terkontrol. Kalau nanti terjadi lonjakan kasus, kasihan tenaga kesehatan kita akan kelelahan,” ujar Menkes.

Dalam kesempatan ini, Menkes juga berdialog dengan masyarakat Indonesia yang tinggal di Selandia Baru dan sekitarnya, mengenai program vaksinasi.

Dubes Tantowi menyampaikan bahwa saat ini di Selandia Baru program vaksinasi massal sudah berlangsung.

Pada bulan Maret ini, vaksin Covid-19 diberikan kepada pekerja garis depan di sektor kesehatan dan pekerja-pekerja lain yang beresiko tinggi.

Sedangkan untuk masyarakat umum di Selandia Baru, akan mendapatkan vaksin dari pabrikan Pfizer-BioNTech pada bulan Juli mendatang.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x