Kompas TV nasional update corona

Menkes Budi Gunadi: Kalau Vaksinasi Ditunda, Setahun 108 Ribu Orang Wafat

Kompas.tv - 28 Februari 2021, 20:35 WIB
menkes-budi-gunadi-kalau-vaksinasi-ditunda-setahun-108-ribu-orang-wafat
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meminta pasien positif Covid-19 tanpa gejala (OTG) untuk isolasi mandiri. (Sumber: Youtube Setpres)
Penulis : Tito Dirhantoro

JAKARTA, KOMPAS TV - Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, mengungkapkan alasan mengapa pemerintah tidak bisa menunda program vaksinasi Covid-19.

Itu karena menyangkut nyawa rakyat Indonesia. Betapa tidak, angka kematian pasien positif virus corona atau Covid-19 dalam sehari cukup tinggi, yakni mencapai 300 orang.

Baca Juga: Menkes: 21 Juta Lansia Divaksin Corona Hingga Juni 2021

Karena itu, apabila program vaksinasi ditunda, katakanlah tahun depan, maka ada ratusan ribu orang yang bisa meninggal dunia dalam setahun.

"Kita setiap hari wafat mencapai 300 orang. Dalam sebulan 9 ribu, kalau kita tunda (vaksinasi) setahun maka 108 ribu orang wafat," kata Budi dikutip dari tayangan di kanal YouTube, Kementerian Kesehatan, pada Minggu (28/2/2021).

Selain mencegah kematian, Budi mengatakan, percepatan vaksinasi dilakukan juga untuk mencapai target herd immunity atau kekebalan kelompok terhadap virus corona.

Baca Juga: Tiba di Yogyakarta, Jokowi akan Tinjau Vaksinasi Massal hingga Resmikan Kereta Listrik

Menurut dia, upaya tersebut baru bisa tercapai apabila sekitar 60 sampai 70 persen penduduk Indonesia telah disuntik vaksin.

Program vaksinasi Covid-19 sendiri saat ini sudah berjalan. Penyuntikan vaksin Covid-19 tahap pertama menyasar tenaga kesehatan.

Setelah itu, pemerintah mulai menyuntikkan vaksin Covid-19 kepada sejumlah pekerja publik, seperti anggota legislatif, TNI-Polri, pedagang pasar, hingga pekerja media.

Baca Juga: Vaksin Mandiri, Pemerintah Tunggu Hasil Pertemuan Bio Farma, BUMN dan Swasta

Budi menilai, Indonesia merupakan negara yang beruntung. Sebab, Indonesia sudah memulai lebih dulu melakukan program vaksinasi Covid-19.

Tak hanya itu, Indonesia juga mampu mengamankan pasokan vaksin Covid-19 dari produsen farmasi yang berasal dari berbagai negara.

Bandingkan dengan negara-negara di kawasan Asia Tenggara atau ASEAN. Budi mengatakan, mereka sampai saat ini belum mendaoatkan komitmen terkait vaksin.

Baca Juga: Tokoh Lintas Agama Divaksin di Masjid Istiqlal, Menkes Mengaku Kagum

Karena sebab itulah, kata Budi, program vaksinasi Covid-19 di negara-negara tetangga pada akhirnya mengalami penundaan.

"Banyak negara ASEAN belum dapat, Australia mungkin baru mulai, Jepang saja baru mulai," kata Budi.

"Negara tetangga-tetangga kita banyak yang belum mulai, jadi ini memang rebutan di seluruh dunia, dan kita beruntung bisa dapat duluan."

Baca Juga: Kemenkes Sebut Dua Cara Daftar Vaksinasi Covid-19 Lansia, Apa Saja?

Saat ini, Budi mengungkapkan, pemerintah telah mengamankan empat jenis merek vaksin Covid-19. Itu antara lain Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, dan Novavax.

Keempat merek vaksin itu, kata dia, hanya bisa dipakai saat mendapat izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Selain itu, juga perlu mendapat izin aspek kehalalan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Baca Juga: Menkes: Positivity Rate Corona Indonesia Tinggi




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x