Kompas TV nasional politik

Demokrat Bersih-Bersih Kader Mbalelo, Gelombang Pertama 7 Orang Dipecat

Kompas.tv - 26 Februari 2021, 11:31 WIB
demokrat-bersih-bersih-kader-mbalelo-gelombang-pertama-7-orang-dipecat
Seluruh Ketua DPD Partai Demokrat se-Indonesia membacakan ikrar setia, tunduk, dan patuh pada konstitusi Partai Demokrat yang telah menetapkan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai ketua umum yang sah, Selasa (23/2/2021) di Cikeas, Bogor, Jawa Barat. Pembacaan ikrar ini disaksikan langsung oleh AHY. (Sumber: DPP Partai Demokrat)
Penulis : Johannes Mangihot

JAKARTA, KOMPAS.TV – Dewan Kehormatan Partai Demokrat memberhentikan tujuh kadernya yang diduga terlibat dalam gerakan kudeta kepemimpinan partai.

Politisi senior Partai Demokrat Andi Arief menilai pemecatan kader tidak berhenti pada tujuh orang tersebut.

Nantinya akan ada lagi gelombang kader yang dipecat dari partai karena ikut dalam gerakan pendongkelan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Baca Juga: Wacana Menyandingkan Moeldoko-Ibas, Politikus Demokrat Ingatkan Adu Domba

“Demi harapan ratusan ribu kader dan jutaan simpatisan dan pemilih, kami mendukung sepenuhnya langkah pemecatan terhadap 7 kader yang dilakukan oleh dewan kehormatan partai. Gelombang pertama 7 orang,” tulis Andi Arief di akun Twitter Pribadinya, Jumat (26/2/2021).

Hasil penelusuran dua dari tujuh kader yang dipecat tersebut yakni Ketua DPC Tegal, Ayu Palaretin dan Ketua DPC Blora Bambang Susilo. Kedua DPC Partai Demokrat di Jawa Tengah tersebut diduga ikut mendukun Kongres Luar Biasa di tengah kepemimpinan AHY.

Adapun upaya kudeta di Partai Demokrat ini pertama kali diungkap oleh AHY dalam konferensi pers pada Senin (1/2/2021) lalu.

Saat itu AHY menyebut ada gerakan yang ingin merebut kepemimpinannya di Partai Demokrat dengan menyelenggarakan kongres luar biasa. Kemudian menjadikan Demokrat sebagai kendaraan politik pada Pemilu 2024.

Baca Juga: Tanggapi Pernyataan SBY, Moeldoko: Emang Belum Selesai di Demokrat?

Demokrat menyebut gerakan itu melibatkan Moeldoko serta sejumlah kader dan mantan kader. Sejumlah nama yang mencuat yakni Marzuki Alie, Muhammad Nazaruddin dan politisi aktif Demokrat Jhoni Alen Marbun.

Moeldoko telah membantah tudingan tersebut. Ia mengaku tak punya hak untuk mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat karena bukan bagian dari internal partai.

 




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x