Kompas TV nasional peristiwa

Polisi: Kami Tak Melarang Bantu Korban Banjir Jakarta, tapi Jangan Pakai Atribut FPI

Kompas.tv - 22 Februari 2021, 01:05 WIB
polisi-kami-tak-melarang-bantu-korban-banjir-jakarta-tapi-jangan-pakai-atribut-fpi
Ilustrasi: Simpatisan FPI menunggu Habib Rizieq Shihab di Simpang Gadog, Puncak, Bogor, Jumat (13/11/2020). (Sumber: Kompas.com)
Penulis : Fadhilah

JAKARTA, KOMPAS.TV - Tim relawan Front Pembela Islam (FPI) dibubarkan saat memberi bantuan kepada korban banjir di Cipinang Melayu, Jakarta Timur, Sabtu (20/2/2021).

Kapolsek Makassar Kompol Saiful Anwar mengatakan, tim relawan tersebut dibubarkan lantaran memakai atribut FPI.

"Kemarin benar karena mereka itu ikut dengan memakai atribut FPI. Nah sedangkan sekarang segala kegiatan bentuknya FPI kan dilarang kan kita tahu sendiri," kata Kompol Saiful, Minggu (21/2/2021).

Baca Juga: Relawan FPI Dibubarkan Saat Beri Bantuan Korban Banjir Jakarta, Ini Kata Polisi

Polisi Minta Copot Atribut FPI 

Lebih lanjut, Saiful menuturkan bahwa para relawan FPI itu tidak melawan saat dibubarkan polisi. Mereka pun tetap membantu korban bencana banjir Jakarta tanpa menggunakan atribut FPI.

"Tidak ada perlawanan, mereka nurut. Kita kan imbau mereka silakan ikut memberikan bantuan korban banjir bersama sama TNI-Polri, kami tidak melarang, tetapi jangan memakai atribut yang sudah dilarang negara. Silakan dicopot semua, baik perahu, pelampung jangan ada logo FPI," tegas dia. 

Saiful menambahkan, pembubaran aktivitas itu juga dibantu oleh personel TNI. Namun, kata dia, pembubaran itu dilakukan secara baik dengan mengedepankan imbauan.

"Silakan mereka ikut, semua boleh ikut tetapi tidak menggunakan atribut itu. Sudah kita sampaikan, kami imbau baik-baik kok agar benderanya, semuanya yang ada di situ kita suruh turunkan. Kita pakai baju biasa saja," ungkapnya.

Ia menyampaikan bahwa tim FPI yang dibubarkan itu sebanyak 10 orang.

Semuanya memang tampak menggunakan berbagai atribut FPI mulai dari pakaian hingga bendera berlambang FPI.

"Ada bendera, rompi, kaos semua atribut yang dipakai mereka atribut FPI. Atribut itu jelas dilarang, kita semua tahu kalau semua kegiatan yang mengatasnamakan FPI dan pakai lambang FPI itu dilarang," papar dia.

Baca Juga: Kritik Pedas Giring untuk Anies: Jangan Cuma Lempar Kesalahan Banjir Kiriman

Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan saat meninjau langsung ketinggian air di Pintu Air Manggarai, Jakarta Selatan, Sabtu (20/2/2021). (Sumber: Pemprov DKI Jakarta)

17 RW Masih Tergenang Banjir

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan bahwa penyusutan titik banjir telah berjalan dengan baik. Dari 113 RW, kini tersisa 17 RW yang masih tergenang banjir.

"Terkait dengan airnya sendiri per siang ini, jumlah RT (yang tergenang banjir) masih perhitungan, kita gunakan RW supaya konsisten. Yang masih tergenang 17 RW dari kemarin sebanyak 113. Jadi alhamdulilah proses penyusutan berjalan dengan baik," tutur Anies saat meninjau Pintu Air Manggarai, Jakarta Selatan, Minggu (21/2/2021).

Hal ini juga terbantu dengan debit air di Kali Ciliwung, Kali Krukut, Kali Sunter, dan Kali Pesanggrahan yang telah kembali normal.

"Anda lihat sendiri, di Pintu Air Manggarai mulai tadi pagi kiriman air dari luar Jakarta, dari kawasan tengah dan kawasan hulu, telah berkurang," jelasnya.

Kawasan-kawasan yang kemarin tergenang, karena berada di lintasan Kali Krukut, seperti Kawasan Kemang, Jalan Kapten Tendean, Kompleks Widya Chandra, hingga Jalan Jenderal Sudirman, sejak tadi malam sudah surut.

Proses pemompaan terus dilakukan di kawasan-kawasan tersebut hingga jelang subuh tadi. Sehingga pada pagi ini, kawasan-kawasan tersebut sudah bisa dilewati kendaraan.

"Alhamdulillah per siang ini kondisi sudah terkendali," ucapnya.

Baca Juga: Hasto Ungkap, Menteri PU Marah-Marah karena Susah Kerja Sama dengan Anies Tangani Banjir Jakarta

 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x