Kompas TV nasional peristiwa

Antisipasi Serangan KKB Papua, Polisi: Status Keamanan Siaga Satu

Kompas.tv - 13 Februari 2021, 15:30 WIB
antisipasi-serangan-kkb-papua-polisi-status-keamanan-siaga-satu
Praka Hendra Sipayung mendapat perawatan usai ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Intan Jaya, Jumat (12/2/2021). (Sumber: Istimewa via Surya.co.id)
Penulis : Gading Persada

PAPUA, KOMPAS.TV- Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kembali berulah dengan menembak personel TNI yakni Praka Hendra Sipayung pada Jumat (12/2/2021).

Pihak kepolisian setempat pun meningkatkan status keamanan di Kabupaten Intan Jaya, Papua yang merupakan lokasi keberadaan KKB.

Kapolres Intan Jaya AKBP I Wayan G Antara mengatakan, seluruh aparat Polres Intan Jaya juga dalam status keamanan siaga satu untuk mengantisipasi serangan kembali yang dilakukan KKB.

Penyiagaan personel pun dilakukan.

Baca Juga: Satu Tentara Tertembak di Intan Jaya, TNI: Ada Dugaan Bentuk Balas Dendam KKB

”Saat ini anggota KKB masih bersembunyi di sejumlah lokasi di Sugapa. Jajaran Polres Intan Jaya bersama 130 anggota Brimob terus meningkatkan patroli untuk mengantisipasi serangan susulan KKB,” ujar Kapolres seperti dikutip dari Surya.co.id, Jumat (12/2/2021).

Sebelum kasus terkini yang menyebabkan pelipis Praka Hendra Sipayung terluka karena ditembak KKB dari jarak dekat, ternyata setidaknya KKB telah melancarkan lima serangan di Intan Jaya sejak awal 2021 ini.

Selain aparat keamanan, serangan KKB juga menyasar warga sipil dan fasilitas publik.

Baca Juga: Kena Pelipis, KKB Papua Tembak Praka Hendra Sipayung dari Jarak Dekat, Ini Kronologisnya

Sebelumnya, Pastor Yustinus Rahangiar selaku pemimpin perwakilan gereja Katolik di Intan Jaya mengatakan, sebanyak 600 warga mengungsi ke kompleks pastoran gereja di Bilogai.

Warga mengungsi karena ketakutan dengan aksi-aksi KKB selama ini.

”Warga yang mengungsi ke kompleks kami berasal dari tiga kampung, yakni Bilogai, Kumbalagupa, dan Puyaguay. Hingga saat ini mereka belum berani kembali ke rumah,” ungkap Yustinus.

Sebelumnya, insiden penembakan terhadap Praka Hendra Sipayung terjadi sekitar pukul 15.15 WIT.

Baca Juga: Tegas! Pemerintah Tidak Membuka Ruang Dialog untuk KKB

Ketika itu, Praka Hendra yang bertugas sebagai Satuan Tugas (Satgas) Aparat Teritorial (Apter) Kodim Persiapan Intan Jaya tengah berada di sebuah warung milik warga Papua yang bernama Kevin di Kampung Mamba, Distrik Sugapa.

Letaknya tidak jauh dari Kodim Persiapan Intan Jaya yang akan masuk dalam wilayah teritorial Kodim 1705/Nabire.

Setelah membeli sesuatu, Praka Hendra Sipayung kemudian sempat berbincang-bincang santai di sekitar warung dengan Frans yang merupakan keponakan dari pemilik warung, serta salah seorang prajurit TNI AD lainnya yang bernama Prada Irjen.

Baca Juga: Pemda Papua Sebut Bakal Tak Ada Generasi Penerus Jika KKB Tak Segera Diakhiri

Tak lama berselang, ada dua buah motor yang dinaiki oleh empat warga sipil berhenti di dekat warung.

Keempat orang tak dikenal ini seolah-olah ingin belanja di warung Kevin yang ketika itu masih ada Praka Hendra dan Prada Irjen.

Tak disangka, salah satu dari pengendara motor tiba-tiba mengeluarkan senjata yang diduga laras pendek dan langsung menembakkan amunisi ke arah dua prajurit TNI AD tersebut.

Peluru tajam dari sekelompok orang yang diduga bagian dari KKB itu pun langsung mengarah ke Praka Hendra Sipayung hingga menyebabkannya terjatuh.

Setelah menembakkan senjatanya, empat orang yang mengendarai dua sepeda motor itu langsung tancap gas dengan berpencar.

Baca Juga: Waspada! Anak Putus Sekolah di Papua Jadi Sasaran Perekrutan KKB

Sehingga, Prada Irjen yang saat itu berada bersama Praka Hendra pun tidak dapat mengejar para pelaku tersebut.

Melihat Praka Hendra terjatuh, kemudian Prada Irjen langsung mencari pertolongan.

Dia langsung menghubungi Tim Medis dari Batalyon Infanteri (Yonif) Raider 400/Banteng Raider dan langsung membawa Praka Hendra ke Puskesmas Bilogai untuk mendapatkan perawatan.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x