Kompas TV nasional update corona

Reuters: Indonesia Setujui Pemberian Vaksin Buatan Sinovac Kepada Orang Lanjut Usia

Kompas.tv - 6 Februari 2021, 22:14 WIB
reuters-indonesia-setujui-pemberian-vaksin-buatan-sinovac-kepada-orang-lanjut-usia
Zelia de Carvalho Morley, seorang lansia di Brazil saat menerima suntikan dosis vaksin Sinovac di Brasil, Rabu (20/1). Pemerintah Indonesia sudah memberi persetujuan bagi vaksin buatan Sinovac Biotech untuk digunakan pada orang orang lanjut usia, demikian dilaporkan kantor berita Reuters pada Sabtu, (06/02/2021). Kabar itu didapat Reuters dari melihat surat Badan Pengawas Obat dan Makanan kepada mitra Sinovac di Indonesia, Bio Farma.  (Sumber: AP Photo / Bruna Prado)
Penulis : Edwin Shri Bimo

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pemerintah Indonesia sudah memberi persetujuan bagi vaksin buatan Sinovac Biotech untuk digunakan pada orang orang lanjut usia, demikian dilaporkan kantor berita Reuters pada Sabtu, (06/02/2021).

Informasi itu didapat Reuters dari melihat surat Badan Pengawas Obat dan Makanan kepada mitra Sinovac di Indonesia, Bio Farma. 

Menurut laporan Reuters, isi surat tersebut berpotensi mengubah strategi Indonesia yang selama ini memprioritaskan populasi usia produktif terlebih dahulu.

Dalam surat yang dilihat oleh wartawan Reuters, BPOM mengatakan memberi izin penggunaan vaksin CoronaVac buatan Sinovac kepada kelompok lanjut usia "mempertimbangkan situasi darurat pandemi Covid-19 dan terbatasnya informasi tentang manfaat dan keamanan vaksin tersebut (“taking into account the emergency situation of the COVID-19 pandemic and the limited information on the benefits and safety of that vaccine”),"

Baca Juga: China Setuju Vaksin Sinovac Digunakan Masyarakat Umum Diluar Kelompok Resiko Tinggi dan Prioritas

Juru bicara Satgas Covid-19 Nasional Profesor Wiku Adisasmito memastikan keaslian surat tersebut kepada Reuters.

Menurut Reuters, Bio Farma juga memastikan sudah menerima surat tersebut walau tidak memberikan keterangan lebih rinci.

Kementerian Kesehatan menurut Reuters menolak berkomentar, dan sebelumnya sudah memberi keterangan kepada publik bahwa kaum lanjut usia direncanakan mulai menerima suntikan pertama vaksin pada bulan April 2021.

Sejauh ini pemerintah Indonesia belum secara resmi mengumumkan tentang izin penggunaan dan rencana pemberian vaksin buatan Sinovac kepada orang berusia 60 tahun keatas.

Baca Juga: 11 Juta Dosis Vaksin Sinovac Tiba di Indonesia

Menurut lembar data dari BPOM tentang Vaksin CoronaVac buatan Sinovac, kelompok umur penerima vaksin tersebut dibagi menjadi dua;

Dewasa usia 18 - 59 tahun

  • Untuk situasi darurat, jadwal imunisasi adalah dua dosis dengan interval waktu dua minggu (hari 0 dan hari ke 14), dimana setiap dosis diberikan sebanyak 0,5 mL
  • Untuk situasi rutin, jadwal imunisasi adalah dua dosis dengan interval waktu 4 minggu (hari 0 dan hari 28), dimana setiap dosis diberikan sebanyak 0.5 mL

Lanjut Usia 60 tahun ke atas

  • Untuk imunisasi kepada kelompok lanjut usia, jadwal imunisasi adalah dua dosis dengan interval 4 minggu (hari 0 dan hari 28), dimana setiap dosis diberikan sebanyak 0.5 mL
  • Walau begitu lembar data itu menyebutkan, penelitian atas CoronaVac bagi penerima suntikan vaksin berusia diatas 70 tahun masih terbatas. Sementara Dosis Penguat (Booster Dose) belum ditentukan. 

Baca Juga: Pengiriman 140 Juta Vaksin Sinovac Rampung Juli 2021, Bio Farma: Dilakukan Secara Bertahap

Sinovac sendiri di China hari Sabtu (06/02/2021) mengatakan CoronaVac sudah mendapat persetujuan pemerintah China untuk digunakan pada masyarakat umum. 

Uji klinis tahap 1 dan 2 di China menunjukkan vaksin tersebut secara aman dapat memicu respon kekebalan tubuh pada peserta uji klinis yang berusia lanjut, namun Sinovac memberi peringatan bahwa data tingkat perlindungan vaksin bagi orang berusian 60 tahun ke atas dalam uji klinis tersebut adalah "terbatas"

Pandu Riono, seorang ahli epidemiologi di Universitas Indonesia seperti dikutip Reuters mengatakan "jika kita ingin membendung  jumlah rawat inap, kita harus mengejar imunisasi untuk orang tua."



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x