Kompas TV nasional update corona

China Setuju Vaksin Sinovac Digunakan Masyarakat Umum Diluar Kelompok Resiko Tinggi dan Prioritas

Kompas.tv - 6 Februari 2021, 18:23 WIB
china-setuju-vaksin-sinovac-digunakan-masyarakat-umum-diluar-kelompok-resiko-tinggi-dan-prioritas
Foto yang diabadikan pada 15 Juli 2020 ini menunjukkan vaksin COVID-19 nonaktif dipindai untuk tujuan pelacakan di sebuah lini pengemasan yang sepenuhnya otomatis di Sinovac Life Sciences Co., Ltd. di Beijing, ibu kota China, pada 15 Juli 2020. (Sumber: Xinhua/Zhang Yuwei)
Penulis : Edwin Shri Bimo

 

TAIPEI, KOMPAS.TV - Regulator Obat-Obatan China memberi persetujuan bersyarat untuk vaksin CoronaVac buatan Sinovac Biotech untuk penggunaan lebih luas, diluar kelompok beresiko tinggi dan prioritas berdasarkan ijin penggunan darurat, demikian dilansir Associated Press, Sabtu (06/02/2021).

 

Sebelumnya, vaksin tersebut mendapat ijin untuk digunakan secara darurat bagi kelompok prioritas dan beresiko tinggi 

Vaksin Sinovac telah dijual ke setidaknya 10 negara dan sedang diberikan kepada orang-orang di setidaknya negara lain.

Di China, vaksinasi menggunakan vaksin buatan Sinovac mendapat persetujuan darurat Juli lalu, memungkinkan kelompok resiko tinggi seperti pekerja medis dan karyawan perusahaan milik negara untuk menerima suntikan vaksin tersebut.

Persetujuan bersyarat ini berarti vaksin sekarang dapat diberikan kepada masyarakat umum, meskipun penelitian masih berlangsung seperti vaksin-vaksin lain.

Baca Juga: 11 Juta Dosis Vaksin Sinovac Tiba Di Indonesia, 10 Juta Diantaranya Adalah Bahan Baku Vaksin

Perusahaan akan diminta untuk menyerahkan data tindak lanjut serta laporan efek samping setelah vaksin dijual di pasaran.

Ini adalah vaksin buatan lokal kedua yang mendapatkan persetujuan bersyarat. Beijing mengesahkan vaksin Sinopharm milik negara pada bulan Desember.

Vaksin Sinovac dan Sinopharm dibuat berdasarkan metode vaksin tidak aktif yang disuntikan dua kali, dibuat mengandalkan teknologi tradisional yang membuatnya lebih mudah untuk diangkut dan disimpan daripada vaksin Pfizer, yang membutuhkan penyimpanan sangat dingin.

Baca Juga: Pengiriman 140 Juta Vaksin Sinovac Rampung Juli 2021, Bio Farma: Dilakukan Secara Bertahap

Hal tersebut adalah perbedaan mendasar bagi negara berkembang yang memiliki sumber daya lebih sedikit.

Namun, vaksin Sinovac juga menjadi sasaran kritik yang intens karena kurangnya transparansi. Pasalnya, tingkat efikasi dan efektifitas berbeda di setiap negara yang melakukan uji coba. 

Turki mengumumkan tingkat kemanjuran vaksin buatan Sinovac 91,25 persen.

Baca Juga: 11 Juta Dosis Vaksin Sinovac Tiba di Indonesia

Sementara dalam uji coba yang jauh lebih besar di Brasil, awalnya diumumkan vaksin Sinovac memiliki tingkat kemanjuran 78 persen, tetapi direvisi menjadi lebih dari 50 persen setelah memasukkan infeksi ringan.

Segmen percobaan di Brasil diikuti12.396 sukarelawan, dan mencatat 253 infeksi, kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan di hari Jumat.

Uji klinis tahap 3 diadakan di Brasil, Chili, Indonesia dan Turki, dengan total 25.000 sukarelawan.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x