Kompas TV nasional politik

Soal Kudeta, Demokrat Ungkit Kasus KLB Pengambilalihan PDI dari Megawati Soekarnoputri

Kompas.tv - 5 Februari 2021, 23:43 WIB
soal-kudeta-demokrat-ungkit-kasus-klb-pengambilalihan-pdi-dari-megawati-soekarnoputri
Peristiwa kerusuhan 27 Juli 1996 atau dikenal dengan Kudatuli (Sumber: Kompas.com)

Kepemimpinan Megawati Soekarnoputri di PDI untuk periode 1993-1998 saat itu terus diserang intrik-intrik internal partai.

Sudah menjadi rahasia umum, terpilihnya Megawati menjadi Ketua Umum PDI tidak disenangi oleh pemerintah saat itu.

Hingga pada tahun 1996, Suryadi bersama para sejawatnya di PDI menggalang penyelenggaraan kongres.

Baca Juga: Moeldoko: Aku Ngopi-ngopi Kenapa Ada yang Grogi?

Kongres Luar Biasa PDI itu diselenggarakan di Asrama Haji Pangkalan Mashur, Medan, pada 22-23 Juni 1996. Kongres ini dalam sejarah dikenal KLB PDI Medan.

Dalam KLB itu Suryadi terpilih sebagai Ketua Umum PDI. Sementara Megawati masih menjadi ketua umum yang sah.

Dengan terpilihnya Suryadi, maka terjadi dualisme kepemimpinan di PDI. Namun pemerintah lebih mengakui kepemimpinan PDI versi Suryadi.

Dualisme ini pun memuncak dengan pengambilalihan kantor DPP PDI di Jalan Diponegoro Nomor 58, Jakarta Pusat.

Kantor DPP PDI saat itu masih diduduki secara sah oleh kepengurusan versi Megawati.

Massa PDI Suryadi yang ternyata didukung oleh pemerintah saat itu. Dengan bantuan aparat dari kepolisian dan TNI, massa menyerbu dan mencoba mengambilalih kantor DPP.

Peristiwa ini meluas menjadi kerusuhan di beberapa wilayah di Jakarta, khususnya di kawasan Jalan Diponegoro, Salemba, Kramat. Beberapa kendaraan dan gedung terbakar.

Baca Juga: Surat AHY Tak Berbalas, Demokrat: Itu Hak Presiden Jokowi, tapi Meninggalkan Teka-teki

Penyerbuan yang terjadi pada tanggal 27 Juli 1996 ini berujung kerusuhan. Kisah kelam ini dikenal dengan nama Kerusuhan 27 Juli, disingkat Kudatuli.

Hasil penyelidikan Komnas HAM, peristiwa kelam Kudatuli mengakibatkan lima orang meninggal dunia, 149 orang (sipil maupun aparat) luka-luka, 136 orang ditahan.

Saat itu Polda Metro Jaya dipimpin oleh Mayjen Hamami Nata, dan Kodam Jaya di bawah komando Mayjen Sutiyono. Juga terdapat nama di seputaran kisah Kudatuli, yakni Brigjen Susilo Bambang Yudhoyono yang saat itu menjabat Kasdam Jaya.



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x