Kompas TV nasional peristiwa

Ucapan Terakhir Captain Afwan Sebelum Sriwijaya Air SJ-182 Jatuh

Kompas.tv - 5 Februari 2021, 09:36 WIB
ucapan-terakhir-captain-afwan-sebelum-sriwijaya-air-sj-182-jatuh
Ucapan terakhir Captain Afwan, pilot Sriwijaya Air SJ-182 sebelum jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada 9 Januari 2021 masih jadi teka-teki.(Sumber: Ist)
Penulis : Switzy Sabandar

JAKARTA, KOMPAS.TV- Ucapan terakhir Captain Afwan, pilot Sriwijaya Air SJ-182 sebelum jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada 9 Januari 2021 masih jadi teka-teki. Clear (aman), demikian ucapan terakhir Captain Afwan ketika itu mengikuti instruksi Air Traffic Controller Bandara Soekarno-Hatta dalam perjalanan menuju Pontianak.

Menurut Direktur Utama AirNav Indonesia, Pramintohadi Sukarno, teka teki yang masih jadi misteri muncul pada pukul 14.39 WIB, pesawat SJ-182 merespons instruksi naik dari ketinggian 10.600 kaki ke 13.000 kaki.

“Tapi, tiba-tiba pesawat justru terpantau belok kiri atau ke arah barat laut, padahal seharusnya belok kanan dengan posisi 75 derajat, sampai akhirnya hilang dari radar dan kecelakaan di perairan Kepulauan Seribu,” ujarnya, seperti yang dikutip dari Tribunnews.com, Jumat (5/2/2021).

Baca Juga: Mengenang Pilot Sriwijaya Air SJ-182 Captain Afwan

Ia juga membantah Sriwijaya Air SJ-182 pecah di udara. Kondisi badan pesawat masih utuh sampai membentur air.

Hal ini berdasarkan data tim SAR gabungan yang menyatakan puing pesawat tersebar di wilayah sebesar delapan meter dan panjang 110 meter pada kedalaman 16 sampai 23 meter.

Puing-puing yang ditemukan mewakili seluruh bagian pesawat mulai depan hingga ke belakang. Temuan pada turbin pesawat juga menunjukkan konsistensi mesin masih hidup sebelum membentur permukaan air, terlihat dari turbin yang rontok semua.

"Luas sebaran yang ditemukan pesawat dari depan sampai belakang konsisten, ini menunjukkan dengan bukti bahwa pesawat tidak mengalami ledakan sebelum jatuh ke air,” ucapnya.

Ia megungkapkan temuan awal data automatic dependent surveillance broadcast (ADS-B) juga masih merekam data pesawat saat berada di ketinggian 250 kaki dari permukaan laut. Artinya, ada indikasi pesawat masih berfungsi karena mampu mengirim data sebelum membentur air.

Baca Juga: Cerita Keluarga Sebelum Captain Afwan Berangkat Kerja: Ada Perbuatan Tak Biasa

Saat ini, KNKT masih berupaya menginvestigasi penyebab jatuhnya Sriwijaya Air SJ-182. Sembari mencari memori unit CVR, KNKT juga sedang meneliti sistem autothrottle pesawat.

Seperti diketahui, ada dugaan sistem autothrottle Sriwijaya Air SJ-182 tak berfungsi baik saat pesawat lepas landas sehingga menyebabkan pesawat yang dikemudikan Captain Afwan ini jatuh.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x