Kompas TV nasional peristiwa

Terkumpul 74 Kantong Jenazah, 53 Sampel DNA, hingga Korban Teridentifikasi Okky Bisma

Kompas.tv - 12 Januari 2021, 06:05 WIB
terkumpul-74-kantong-jenazah-53-sampel-dna-hingga-korban-teridentifikasi-okky-bisma
Petugas gabungan membawa bagian pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta - Pontianak yang jatuh di perairan Pulau Seribu di Dermaga JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (10/1/2021). (Sumber: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)
Penulis : Fadhilah

JAKARTA, KOMPAS.TV - Basarnas telah menerima sebanyak 74 kantong jenazah korban pesawat Sriwijaya Air SJY 182 hingga Senin malam (11/1/2021) pukul 22.05 WIB.

"Total menjadi 74 kantong jenazah yang berisi bagian dari tubuh korban. Kemudian serpihan kecil pesawat 16 kantong, potongan besar pesawat 24 kantong," ujar Kepala Basarnas Marsdya TNI Bagus Puruhito di Pelabuhan JICT II, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (11/1/2021) malam.

Baca Juga: 1 Korban Sriwijaya Air SJ 182 Teridentifikasi, Atas Nama Okky Bisma

Sementara untuk DNA dari keluarga korban pesawat Sriwijaya Air, Tim Disaster Victim Identification (DVI) di Rumah Sakit atau RS Polri sudah mengantongi 53 sampel.

"Sampai jam 17.00 ini. Tim DVI sudah menerima sebanyak 53 sampel DNA. Kemudian sampai sore ini juga kita telah menerima 17 kantong jenazah," ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono saat konferensi pers di RS Polri, Jakarta, Senin sore.

Tim DVI juga telah melakukan rekonsiliasi atau pencocokan antara data antemortem dengan postmortem.

"Hasil rekonsiliasi tersebut, tim dapat mengidentifikasi salah seorang korban kecelakaan, yaitu atas nama Okky Bisma," kata Rusdi.

Baca Juga: Sriwijaya Air SJ 182 Diduga Tak Meledak di Udara, tapi Hancur karena Benturan ke Laut

Dipaparkan oleh Kapus Inafis Polri Brigjen Hudi Suryanto, hasil identifikasi berdasarkan pencocokan data yang telah diperolehnya.

"Untuk meyakinkan ini orang yang sama, akhirnya kami bandingkan. Data e-KTP yang ada telunjuk kanannya, dibandingkan dengan sampel telunjuk kanan juga yang kami temukan di body part tersebut, hasilnya ternyata identik," tutur Hudi.

Menurut Hudi, terdapat 12 titik kesamaan di sidik jari tersebut. Hal tersebut dianggap cukup untuk memastikan orang ini merupakan orang yang sama.

"Kaidah (pencocokan) ini sudah sangat internasional. Sehingga bisa diyakini dan tidak terbantahkan bahwa data ini adalah data orang yang sama.

Baca Juga: Pengamat: Pesawat Baru Pun Bukan Jaminan Keselamatan, Ada Faktor yang Lebih Penting

Pantauan udara dari pesawat angkut sedang CN-295 dalam misi pencarian korban dan puing pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di atas perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Minggu (10/1/2021) (Sumber: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)

Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 hilang kontak di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, pada Sabtu (9/1/2021) sekitar pukul 14.40 WIB atau 4 menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta, Tangerang.

Pesawat mengangkut 62 orang, yang terdiri dari 12 kru, 40 penumpang dewasa, tujuh anak-anak, dan tiga bayi.

Pesawat Sriwijaya Air dengan rute Jakarta - Pontianak itu sempat keluar jalur yakni menuju arah barat laut pada pukul 14.40. Pihak Air Traffic Controller (ATC) kemudian menanyakan pilot mengenai arah terbang pesawat.

Namun, dalam hitungan detik, pesawat dilaporkan hilang kontak dan jatuh ke Perairan kepulauan Seribu, DKI Jakarta.

Buka 4 Posko Darurat

Selain itu, guna keperluan komunikasi maka Sriwijaya Air telah menyiapkan Crisis Center/Posko Darurat yang berada di 4 lokasi, yakni:

  1. Bandara Soekarno Hatta Terminal 2D (Posko Keluarga) di Koridor dalam dan (Posko Media) di Koridor luar
  2. Bandara Supadio Pontianak
  3. Dermaga II, Jakarta International Container Terminal (JITC) Tanjung Priok
  4. Posko Antemortem RS POLRI, Kramat Jati, Jakarta Timur

Selain itu Sriwijaya Air juga telah menyiapkan nomor Hotline yang dapat dihubungi yaitu:

  • 021 - 8063 7817 (Keluarga penumpang)
  • 021 - 8063 7813 (Media)

Baca Juga: Diancam Dipolisikan, Ali Ngabalin Minta Maaf Posting Foto Terkait Pesawat Sriwijaya Air akan Jatuh

 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x