Kompas TV nasional peristiwa

ITAGI: Vaksinasi Tidak Jamin 100 Persen, tapi Kalau Kena Covid-19 Tidak Berat

Kompas.tv - 11 Januari 2021, 17:08 WIB
itagi-vaksinasi-tidak-jamin-100-persen-tapi-kalau-kena-covid-19-tidak-berat
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menyaksikan perawat Jennifer Dumasi sedang disuntik vaksin Covid-19 buatan Oxford-AstraZaneca, dalam kunjungan pada program vaksinasi di Rumah Sakit Chase Farm di utara London, Senin, 4 Januari 2021. (Sumber: Associated Press)
Penulis : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV- Vaksinasi covid-19 akan segera dilaksanakan setelah Majelis Ulama Indonesia  (MUI) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memberikan lampu hijau.

Namun, menurut Ketua  Indonesia Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) Prof.Dr.Sri Rezeki Hadinegoro, pemberian vaksin tidak menjamin 100 persen bebas dari Covid-19. Namun bila tetap terinfeksi Covid-19  tidak parah.

"Vaksinasi tidak menjamin 100 persen terkena Covid-19.  Tapi, kalau kena juga  tidak berat karena sudah imun," katanya dalam konferensi pers yang diadakan oleh BPOM di Jakarta, Senin (11/1/2021).

Karena itu, katanya, meski sudah divaksin harus tetap menerapkan protokol kesehatan seperti tetap menggunakan masker. 

Baca Juga: Hal yang Wajib Dilakukan Setelah Mengikuti Vaksinasi di DIY

Sri memberikan ilustrasi anak yang sudah divaksin BCG untuk TBC. Meski begitu,  bisa saja si anak terkena lagi apabila dekat dengan ayahnya yang menderita TBC. "Kalau si ayah ngelonin tiap malam, bisa kena," katanya. Namun, karena sudah ada imunisasi, maka tidak akan terlalu parah.

Sri juga mengingatkan bahwa vaksinasi bisa saja menyebabkan bengkak di bagian tubuh yang disuntik. Karena itu, jarum suntik harus masuk ke otot. "Jarum suntik jangan pendek, harus mauk ke otot," ujarnya.

Baca Juga: Luhut Pastikan Vaksinasi Covid-19 Akan Dimulai Rabu 13 Januari 2021


Pada kesempatan yang sama, Badan Pengawas  Obat dan Makanan BPOM Indonesia menyetujui dan memberi ijin penggunaan darurat (Emergency Use Authorization) bagi vaksin CoronaVac buatan Sinovac, China.

Kepala BPOM Dr. Penny Lukito menyatakan,”Pada hari ini, Senin 11 Januari 2021, BPOM memberi persetujuan penggunaan darurat vaksin CoronaVac buatan Sinovac Biotech yang bekerja sama dengan Bio Farma,”

Ijin tersebut diambil berdasarkan kesimpulan dari hasil uji klinis tahap III yang menyebut efikasi atau kemanjuran vaksin CoronaVac adalah 65,3 persen. Angka tersebut sudah sesuai dengan standar atau ambang batas efikasi yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yakni minimal 50 persen.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x