Kompas TV nasional update corona

IDI: Bila Presiden Siap Pertama Divaksin, IDI Juga Bersedia

Kompas.tv - 14 Desember 2020, 21:37 WIB
idi-bila-presiden-siap-pertama-divaksin-idi-juga-bersedia
Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Daeng M Faqih dalam konferensi pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Graha BNPB Jakarta, Kamis (16/4/2020). (Sumber: Dokumentasi BNPB)
Penulis : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV- Para tenaga medis yang tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyatakan komitmen sebagai taget pertama untuk divaksin Covid-19, apabila Presiden Jokowi juga menyatakan siap sebagai orang yang pertama divaksin.

"Kalau Bapak Presiden menyampaikan sudah bersiap menjadi bagian yang pertama disuntik, IDI juga bersedia menjadi salah satu yang siap pertama dilakukan penyuntikan," kata Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng M Faqih dalam keterangan pers via daring di Jakarta, Senin (14/12).

Daeng menyatakan IDI selalu  mendukung program vaksinasi yang akan dilaksanakan pemerintah untuk mengendalikan penularan Covid-19. Para dokter yang tergabung di IDI siap disuntik vaksin yang pertama yang penggunaan vaksinnya sudah mendapat izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Baca Juga: Menguji Kemanjuran Vaksin Covid-1

Sebelumnya saat diwawancara Kompas TV, Daeng menegaskan tidak boleh ada yang tidak mau divaksin. "Karena vaksin itu modal kita. Kita memiliki program vaksin sejak dulu. Secara historis kita ini adalah generasi yang mungkin diselematkan oleh vaksin, "katanya.

Hanya saja, Daeng meminta semuanya sesuai prosedur yang sudah ditetapkan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) yaitu izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). "Biarkan BPOM bekerja," tambahnya. Karena itu berlaku di seluruh dunia. 

Daeng pun mengklarifikasi berita yang menyebutkan bahwa organisasinya menolak vaksinasi Covid-19, karena pemberitaan itu dinilai bisa memengaruhi kepercayaan publik terhadap program vaksinasi pemerintah.

"Pemberitaan seperti itu akan berdampak pada program vaksinasi, karena masyarakat percaya betul pada dokter dan IDI. Kalau IDI saja menolak, apalagi masyarakat," kata Daeng.

Baca Juga: Menunggu Izin Darurat Vaksin Covid-19 oleh BPOM


IDI menyatakan vaksinasi merupakan upaya kedua setelah penerapan protokol kesehatan untuk menekan penularan Covid-19 di Indonesia.

"Program vaksinasi ini harapan besar bagi kita semua, tidak hanya untuk petugas kesehatan saja, tapi untuk seluruh rakyat. Vaksin ini alat terbesar kita untuk menurunkan serendah-rendahnya bahkan menghentikan penularan COVID-19," kata Daeng.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x