Kompas TV nasional update corona

Gejala Paling Umum Covid-19 Ternyata Bukan Batuk Kering tapi Anosmia, Apa Itu?

Kompas.tv - 30 November 2020, 20:04 WIB
gejala-paling-umum-covid-19-ternyata-bukan-batuk-kering-tapi-anosmia-apa-itu
Ilustrasi: ancaman virus corona (covid-19) dengan mikro droplet. (Sumber: Pixabay)
Penulis : Fadhilah

JAKARTA, KOMPAS.TV - Gejala Covid-19 paling umum ternyata bukan batuk kering, melainkan anosmia.

Mengingat ke belakang, saat awal pandemi virus corona mulai menyebar pada awal tahun, para ahli mengatakan bahwa demam dan batuk kering adalah gejala umum Covid-19.

Beberapa bulan kemudian, ahli menemukan bahwa orang yang terinfeksi Covid-19 mengalami kehilangan indra penciuman dan perasa.

Setelah itu, muncul laporan bahwa orang yang terinfeksi virus corona SARS-CoV-2, penyebab Covid-19, juga mengalami sakit perut, kelelahan, dan kabut otak. Gejala ini juga disebut umum terjadi.

Namun di antara semua gejala yang sudah diketahui sejauh ini, data terbaru yang dihimpun peneliti di Office for National Statistics (ONS) menunjukkan bahwa gejala yang paling sering dilaporkan penderita Covid-19 adalah kehilangan indra penciuman atau perasa. Inilah yang disebut anosmia.

Baca Juga: [INFO GRAFIS] Apa Itu Anosmia Pada Pasien Covid-19?


Gejala Anosmia Meningkat Paling Banyak

Dilansir BGR via Kompas.com, Rabu (25/11/2020), sekitar 20-40 persen dari orang berusia 35 tahun ke atas yang terinfeksi Covid-19 mengalami gejala anosmia.

Hanya 15-20 persen di kelompok umur yang sama, yang mengembangkan gejala demam. Dan hanya 13-18 persen yang mengalami batuk kering.

Data baru ini juga melaporkan, ada kesenjangan yang lebih mencolok di antara kaum muda.

Setidaknya ada 60 persen dari pasien Covid-19 di bawah usia 35 tahun, dalam penelitian ini, yang melaporkan kehilangan rasa atau penciuman atau anosmia.

Hanya 15-25 persen yang melaporkan demam, dan kurang dari 10 persen menunjukkan batuk.

Data tersebut juga mengungkap, anak usia sekolah adalah kelompok yang paling kecil kemungkinannya menderita batuk.

Statistik menunjukkan, hanya 5 persen anak usia sekolah yang positif Covid-19 yang memiliki gejala batuk.

Hal ini menunjukkan bahwa batuk adalah gejala yang kurang spesifik untuk anak usia sekolah yang dites positif Covid-19.

Baca Juga: 10 Provinsi Terbanyak Kasus Baru Positif Corona per 28 November 2020

Ini merupakan data pasien Covid-19 yang dihimpun sejak 15 Agustus hingga 26 Oktober 2020 di Inggris.

"Jumlah orang yang dites positif Covid-19 dengan gejala kehilangan rasa atau bau (anosmia) meningkat paling banyak di semua kelompok umur," tulis tim peneliti dalam ringkasan laporannya.

Sudah jelas bagi para ilmuwan bahwa orang yang terinfeksi Covid-19 dengan berbagai macam usia, dari anak-anak hingga dewasa, dapat mengembangkan berbagai gejala.

Anosmia tak hanya terjadi pada pasien yang bergejala, tapi juga dialami oleh kelompok asimptomatik atau tidak bergejala.

Bagi orang yang dites Covid-19, anosmia umumnya terjadi tanpa diiringi gejala hidung tersumbat.

Peneliti mengatakan bahwa anosmia kemungkinan bisa menjadi hal penting untuk mendeteksi dini virus corona.

Baca Juga: Jokowi Ungkap Kekecewaan dengan Rekor Angka Kasus Covid-19 yang Kembali Meningkat

 




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x