Kompas TV nasional peristiwa

HIPMI Puji Kinerja Setahun Pemerintahan Jokowi-Maruf: Mudahkan Bisnis Pengusaha

Kompas.tv - 20 Oktober 2020, 14:46 WIB
hipmi-puji-kinerja-setahun-pemerintahan-jokowi-maruf-mudahkan-bisnis-pengusaha
Presiden Jokowi saat dilantik menjadi Presiden di periode kedua masa pemerintahannya. HIPMI Puji Kinerja Setahun Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf: Mudahkan Bisnis Pengusaha. (Sumber: KOMPAS.COM/ GARRY LOTULUNG)
Penulis : Fadhilah

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin sudah berjalan satu tahun sejak dilantik pada 20 Oktober 2019 lalu.

Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) menilai bahwa selama berjalan setahun, pemerintahan Jokowi-Ma'ruf telah berupaya meningkatkan perekonomian dan investasi.

Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) HIPMI Mardani H. Maming mengungkapkan, pemerintah memang sudah berada di jalur yang benar untuk meningkatkan investasi.

Hal itu terlihat dari pengesahan Omnibus Law meski undang-undang tersebut dikritik sejumlah kelompok, mulai dari aktivis lingkungan hingga serikat buruh.

Baca Juga: Setahun Jokowi-Ma’ruf, Massa Gelar Unjuk Rasa

"Ada kemajuan peningkatan dalam indeks kemudahan berusaha dalam lima tahun pemerintahan Jokowi. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sendiri menargetkan pencapaian investasi tahun 2020 sebesar lebih dari Rp 880 triliun atau sekitar 11 persen lebih tinggi dibanding 2019," ujar Maming, Selasa (20/10), sikutip dari Kontan.co.id.

Mantan Bupati Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, itu menyebut, economic slow down dirasakan sejumlah pengusaha di Indonesia terutama penurunan nilai ekspor.

Hal ini bukan hanya soal insentif namun ada hal yang fundamental yang harus diperbaiki, dimana insentif akan sulit didapat jika regulasi belum mendukung.

Maming menjelaskan, Indonesia mempunyai pasar yang besar dalam ekspor. Maka dari itu, selain masalah perijinan dan insentif maka pemanfaatan sumber daya yang ada juga perlu ditingkatkan.

"Banyak orang berpandangan UU Cipta Kerja ini merugikan. Padahal ini menciptakan lapangan pekerjaan baru seluas-luasnya," ucapnya.

Poin penting dalam UU Cipta Kerja, kata Maming, diupayakan ada jaminan lebih baik tentang pekerjaan, jaminan pendapatan lebih baik, dan jaminan lebih baik bidang sosial.

Melalui UU Cipta Kerja ini, membuka kesempatan yang luar biasa bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta koperasi.

"Mereka yang tadinya mengurus perizinan panjang dan berbelit, nanti cukup lewat satu pintu saja. Jadi jangan buru-buru komplain berlebihan padahal belum memahami penuh, isi dan substansi dari versi terakhir UU Cipta Kerja ini," ungkapnya.

Baca Juga: UU Cipta Kerja Hanya Menguntungkan Pengusaha? Ini Jawab APINDO!

Mahasiswa yang tergabung dalam BEM Seluruh Indonesia (SI) melakukan demo aksi unjuk rasa di kawasan Patung Kuda Jakarta Pusat, Jumat (16/10/2020). Mereka menolak pengesahan omnibus law Undang-undang Cipta Kerja. (Sumber: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)

Kemudahan Berbisnis

Selain itu, pencapaian pemerintahan Presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin dalam satu tahun terakhir dari perspektif dunia usaha salah satunya yaitu berusaha semakin mudah dan promosi menjadi investment grade. Salah satu yang menonjol adalah dalam hal kemudahan berbisnis.

"Hanya dalam waktu dua tahun, posisi Indonesia melonjak 42 tingkat, dari peringkat ke-114 pada 2015 menjadi peringkat ke-72 pada 2018. Sekalipun turun satu tingkat pada 2019 dan 2020, skor kemudahan berbisnis Indonesia membaik dari 68,0 poin tahun 2019 menjadi 69,6 poin pada 2020," tuturnya.

Artinya, menurut Maming, kemudahan berbisnis di Indonesia menunjukkan perbaikan terus-menerus, walaupun dalam dua tahun terakhir perbaikannya sedikit melambat.

Sementara yang harus diperbaiki yaitu mempermudah regulasi perizinan, mendorong investor lokal untuk bekerja sama dengan investor asing, dan meningkatkan ekspor.

"Jika unsur kemudahan berbisnis ini diprioritaskan dan difokuskan, maka kemudahan berbisnis di Indonesia akan jauh lebih baik dan bisa mencapai peringkat ke-40 sebagaimana yang ditargetkan oleh Bapak Presiden Jokowi. Sehingga, tidak lagi jauh tertinggal dengan Malaysia dan Thailand serta bisa lebih baik ketimbang Vietnam," terangnya.

Maming menambahkan, prestasi Presiden Jokowi pun tak tertandingi oleh presiden-presiden sebelumnya dalam hal pembangunan infrastruktur. Kegiatan ini lebih merupakan investasi untuk masa depan ketimbang sekarang.

"Ketersediaan infrastruktur jalan akan membuat kawasan menjadi lebih menarik sebagai lokasi kegiatan produksi dan distribusi, yang pada gilirannya akan menarik investasi dalam dan luar negeri. Infrastruktur juga menentukan ketahanan pangan," imbuhnya.

Baca Juga: 1 Tahun Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin di Mata Gerindra dan PKS

 




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x