Kompas TV nasional politik

Mahasiswa dan Buruh Demo ke Istana Jakarta Lagi, Jokowi Pilih Bertugas di Istana Bogor

Kompas.tv - 20 Oktober 2020, 10:31 WIB
mahasiswa-dan-buruh-demo-ke-istana-jakarta-lagi-jokowi-pilih-bertugas-di-istana-bogor
Konferensi Pers Presiden Jokowi di Istana Bogor mengenai demonstrasi UU Cipta Kerja. (Sumber: Youtube Setpres.)
Penulis : Deni Muliya

JAKARTA, KOMPAS.TV - Berbagai elemen dari unsur mahasiswa dan buruh menggelar aksi demonstrasi di sekitar Istana Negara Jakarta hari ini, Selasa (20/10/2020) pukul 13.00 WIB.

Salah satu elemen yang telah menyatakan kehadirannya dalam aksi itu adalah Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI).

Baca Juga: Demo Hari Ini, Massa Mahasiswa dan Buruh Desak Jokowi Cabut UU Cipta Kerja, Terbitkan Perppu

Demo kali ini bertepatan dengan momentum satu tahun pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI.

Alih-alih massa mahasiswa dan buruh demo di sekitar arah Istana Negara Jakarta, menurut informasi yang beredar, justru Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini akan berada di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.

Di Istana Bogor itulah Jokowi akan menggelar rapat terbatas (ratas) perkembangan persiapan penyelenggaraan Piala Dunia U-20 tahun 2021 secara daring (online).

Jokowi juga diagendakan menyambut Perdana Menteri (PM) Jepang, Suga Yoshihide dan istrinya Suga Mariko pada sore nanti.

Pada saat demo tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja di Istana Negara tanggal 8 Oktober lalu, Jokowi pun tak sedang berkantor di istana Jakarta.

Saat itu Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Kalimantan Tengah untuk melihat lumbung pangan hingga peternakan bebek.

Ketua Konfederasi Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) Nining Elitos menuturkan tuntutan aksi demo kali ini masih sama dengan sebelumnya. 

Mereka menuntut Jokowi membatalkan UU Ciptaker dan menerbitkan perppu.

"Tuntutan masih sama, pembatalan UU Cipta Kerja dan menerbitkan Perppu," ujar Nining kepada wartawan, Senin (19/10/2020).

Menurut jadwal, massa buruh rencananya akan melakukan longmarch dari Universitas Indonesia (UI) Salemba, Jakarta Pusat menuju ke depan Istana Jakarta.

Sedangkan Koordinator Pusat Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) Remy Hastian mengatakan, mahasiswa kembali turun ke jalan lantaran pemerintah telah mengabaikan aspirasi masyarakat. 

Remmy mengklaim akan ada 5.000 mahasiswa yang turun menyampaikan aspirasinya ke dekat Istana Jakarta.

"Aksi akan dilaksanakan pada Selasa, 20 Oktober 2020 pukul 13.00 WIB dengan estimasi massa aksi sebanyak 5.000 mahasiswa dari seluruh Indonesia," ujar Koordinator Pusat Aliansi BEM SI, Remy Hastian melalui keterangan tertulisnya, Senin (19/10/2020).

Dalam aksi tersebut, massa menuntut Presiden Jokowi untuk mengeluarkan Perppu dan mencabut UU Cipta Kerja.

"Aliansi BEM Seluruh Indonesia menyatakan akan kembali turun aksi untuk mendesak Presiden RI segera mencabut UU Cipta Kerja," tutur Remy, menyampaikan agenda aksinya.

"Kami tetap menyampaikan #MosiTidakPercaya kepada pemerintah dan wakil rakyat yang tidak berpihak pada kepentingan rakyat," imbuhnya.

Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana menyatakan, terkait demo tersebut, kepolisian tak menerbitkan Surat Tanda Terima Pemberitahuan (STTP). 

Baca Juga: Amankan Demo Hari Ini, Polisi dan Satpol PP Terjunkan Ribuan Pasukan di Sekitar Istana Jakarta

Nana berdalih sampai saat ini Jakarta masih menghadapi pandemi virus corona (Covid-19).

Sebelumnya, Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Heru Novianto mengatakan, pihak kepolisian telah menyiagakan sebanyak 6.000 personel guna mengamankan aksi demonstrasi tersebut.

Namun, Heru menjelaskan bahwa massa yang akan melaksanakan demonstrasi merupakan gabungan dari berbagai elemen, seperti buruh, organisasi masyarakat, dan mahasiswa.

Menurut Heru, massa itu disebut-sebut akan terkonsentrasi di sekitar Patung Kuda, Jakarta Pusat.

"Kalau di sekitaran Istana, sudah kami mapping sekitar 6.000 personel," ujar Heru saat dikonfirmasi awak media, Senin.

Rupanya, bukan hanya 6.000 personel dari pasukan kepolisian yang disiagakan, tetapi Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta Pusat pun turut serta mengamankan.

Kasatpol PP Jakarta Pusat, Bernard Tambunan menyatakan bahwa pihaknya menurunkan 40 personel.
 
"Saya turunin sekitar 40 orang, dari pagi sampai sore," ujar Bernard, saat dihubungi wartawan, Senin (19/10/2020).

Menurut Bernard, pasukannya yang bertugas menjaga area unjuk rasa dan memastikan pedagang kaki lima tidak bisa memasuki area demonstrasi.

Sebab, lokasi unjuk rasa harus steril dari pedagang kaki lima.

Hal itu dilakukan untuk menjaga keamanan para pedagang yang kerap ditemui di lokasi demonstrasi.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x