Kompas TV nasional politik

KAMI Bantah Jadi Aktor di Balik Demo UU Cipta Kerja

Kompas.tv - 13 Oktober 2020, 17:59 WIB
kami-bantah-jadi-aktor-di-balik-demo-uu-cipta-kerja
Deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) di Tugu Proklamasi, Jakarta, Selasa (20/8/2020). (Sumber: Kompas.com)

KAMI Jakarta:

1. Kingkin Anida (Penulis, Mantan Caleg PKS)

2. Anton Permana (Penulis)

3. Kholid Saifullah (Aktifis PII)

4. Syahganda Nainggolan (KAMI)

5. Jumhur Hidayat (KAMI)

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Brigjen Awi Setiyono mengatakan, yang ditangkap tim dari Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri akan dirilis kasusnya di Mabes Polri.

Baca Juga: 3 Anggota KAMI Ditangkap Polisi, Diduga sebagai Dalang Kerusuhan Demo Penolakan UU Cipta Kerja

Sebelumnya, dalam surat perintah penangkapan yang beredar, Syahganda ditangkap karena diduga telah melakukan tindak pidana menyiarkan berita atau pemberitahuan bohong alias hoaks dengan menerbitkan keonaran di kalangan masyarakat.

Tetapi tidak disebutkan secara spesifik keonaran seperti apa dan dalam konteks perkara bagaimananya.

Yang tertulis dalam surat itu Syahganda dituduh melanggar UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

Hal itu sebagaimana diduga pula oleh Ahmad Yani bahwa Syahganda ditangkap lantaran diduga melanggar UU tersebut, karena petugas yang menjemput mengaku berasal dari Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Mabes Polri.

"Kami belum tahu sangkaannya, tapi kemungkinan ya UU ITE karena yang nangkap itu Siber Bareskrim," tuturnya.

Syahganda tidak didampingi kuasa hukum saat dijemput petugas kepolisian Mabes Polri.

Namun, Ahmad Yani mengatakan, KAMI tengah menyiapkan tim advokasi sehingga nanti akan mendampingi Syahganda dalam menjalani proses hukumnya.

Ahmad Yani menjelaskan, Syahganda tidak mungkin terlibat dalam kericuhan demonstrasi Omnibus Law UU Cipta Kerja.

"Keliru jika ada anggapan seperti itu. Kalau sponsor, ya seperti apa. Pak Syahganda ini kan intelektual. Doktor. KAMI juga gerakan intelektual," kata Ahmad Yani, menegaskan.



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x