Kompas TV nasional peristiwa

Jokowi Teken Perpres Pengadaan dan Pelaksanaan Vaksin Corona, Begini Mekanismenya

Kompas.tv - 8 Oktober 2020, 06:05 WIB
jokowi-teken-perpres-pengadaan-dan-pelaksanaan-vaksin-corona-begini-mekanismenya
Presiden Jokowi saat di Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran untuk menyaksikan penyuntikan calon vaksin corona kepada relawan, Selasa (11/8/2020). (Sumber: Biro Pers Sekretariat Presiden)
Penulis : Fadhilah

Pelaksanaan Vaksinasi

Kemudian, proses pelaksanaan vaksinasi juga dilakukan oleh Kemenkes.

Kemenkes diwajibkan untuk menetapkan kriteria dan prioritas penerima vaksin, prioritas wilayah penerima vaksin, jadwal dan tahapan pemberian vaksin, serta standar pelayanan vaksinasi.

Kemenkes juga dapat bekerja sama dengan kementerian/lembaga, pemerintah daerah provinsi, pemerintah daerahvkabupaten/kota, badan usaha milik negara atau badan usaha swasta, organisasi profesi/kemasyarakatan, dan pihak lainnya dalam melakukan vaksinasi.

Baca Juga: Proses Vaksin Merah Putih Sudah 50 Persen

Ilustrasi Vaksin Corona (Covid-19). Jokowi Teken Perpres Pengadaan dan Pelaksanaan Vaksin Corona, Begini Mekanismenya. (Sumber: LIPI)

Target Vaksin Corona

Pemerintah sendiri menargetkan vaksin corona bisa tersedia pada Januari 2021. Saat ini, vaksin Covid-19 yang dikembangkan berbagai pihak masih dalam tahap uji klinis.

Indonesia menempuh dua jalur dalam mendapatkan vaksin Covid-19.

Untuk jangka pendek, Indonesia bekerja sama dengan perusahaan medis asal China, Sinovac, dan G42 yang berpusat di Uni Emirat Arab.

Vaksin dari Sinovac kini tengah dilakukan uji klinis tahap ketiga di Bandung, Jawa Barat.

Sedangkan vaksin dari G42 tengah menjalani uji klinis tahap ketiga di Uni Emirat Arab.

Adapun dalam rangka membangun ketahanan nasional, Indonesia mengembangkan vaksin Merah Putih yang programnya dijalankan oleh Lembaga Biologi Molekuler Eijkman.

Saat ini vaksin Merah Putih baru dalam tahap pengembangan awal dan belum dilakukan uji klinis.

Baca Juga: Bio Farma: Harga Vaksin Covid-19 Ditekan Maksimal Rp 200 Ribu per Dosis

 



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x