Kompas TV nasional politik

ST Burhanuddin Diminta Abaikan Isu Pergantian Jaksa Agung

Kompas.tv - 2 Oktober 2020, 15:43 WIB
st-burhanuddin-diminta-abaikan-isu-pergantian-jaksa-agung
Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin memberikan keterangan kepada wartawan di gedung Badan Diklat Kejaksaan RI, Jakarta, Senin (9/12/2019). (Sumber: ACHMAD NASRUDIN YAHYA/KOMPAS.com)

Menurut Arteria, saat ini sudah beredar isu bahwa akan ada pergantian Jaksa Agung karena peristiwa kebakaran Kejagung beberapa waktu lalu. Diungkapnya, terdapat oknum yang sengaja menunggangi kasus kebakaran untuk mengganti Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin.

Dari informasi yang diperoleh Arteria, sudah ada curriculum vitae (CV) atau daftar riwayat hidup pengganti ST Burhanuddin.

"Sekarang ini CV calon Jaksa Agung sudah beredar di Setneg pak, hanya karena isu-isu yang seperti itu,” ujar Arteria saat Raker dengan Kapolri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (30/9/2020).

Arteria juga menyoroti soal pernyataan Polri dalam menjelaskkan kasus kebakaran gedung Kejagung ke publik yakni mengenai apakah gedung terbakar atau dibakar.

Jika ada pelaku pembakaran maka Polri harus menyatakan secara detail maksud dan tujuan pelaku membakar gedung lembaga hukum.

Sebab kasus kebakaran gedung Kejagung tidak bisa dilihat hanya dari sisi peristiwa saja. Dia melihat ada upaya lain yakni mengganti posisi Jaksa Agung saat ini.

"Itu isu sensitif, itu makanya mohon kepada ketua tim itu lebih hati-hati lagi dan cermat, saya minta betul jangan sampai ini ditunggangi," ucapnya.

Baca Juga: 4 Saksi Diperiksa, Unsur Kesengajaan Kebakaran Kejagung Dipidana 12-15 Tahun Penjara

Di kesempatan yang sama Kapolri Jenderal Pol Idham Azis menegaskan telah memerintahkan Kabareskrim untuk mengusut tuntas kasus kebakaran gedung Kejagung.

Ia menekankan seluruh anggota Polri wajib menjaga panji-panji Tribrata.

“Tentang masalah penanganan Djoko Tjandra, penanganan kebakaran, saya menyerahkan sepenuhnya kepada Bapak Kabareskrim untuk tegak lurus. Ini bukan masalah tentang Idham, ini masalah tentang institusi," ujar Idham.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x