Kompas TV nasional sosial

9 Perguruan Tinggi Indonesia Masuk THE World University Rankings 2021

Kompas.tv - 6 September 2020, 11:56 WIB
9-perguruan-tinggi-indonesia-masuk-the-world-university-rankings-2021
THE World University Rankings (Sumber: Istimewa)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Sebanyak sembilan perguruan tinggi di Indonesia masuk dalam peringkat perguruan tinggi terbaik versi The Times Higher Education (THE) World University Rankings 2021, yang dirilis 2 September 2020 lalu.

Sembilan perguruan tinggi tersebut terdiri dari delapan perguruan tinggi negeri, dan satu perguruan tinggi swasta. Antara lain:

Universitas Indonesia di peringkat 800-1000. Sementara ITB, Universitas Brawijaya, Universitas Diponegoro, Universitas Gajah Mada, IPB, Universitas Padjajaran, ITS, dan Universitas Telkom, berada di peringkat 1000+.

“Pengakuan internasional memang menjadi salah satu agenda prioritas. Ranking internasional ini merupakan hasil dari proses, output, outcome yang terus meningkat. Saya cukup bangga sivitas akademika Unpad telah memberikan kemajuan. Alhamdulillah kita listed walaupun targetnya kita tembus 1000 Besar,” ujar Rektor Unpad Prof Rina Indiastuti, dikutip dari laman Unpad.ac.id, Jumat (4/9/2020).

Dalam menyusun peringkatnya, THE World University Rankings menilai lima aspek yang dimiliki perguruan tinggi, yaitu teaching, international outlook, industry income, research, dan citation.

“Itu artinya, kita mengalami peningkatan di lima aspek tersebut. Tapi belum cukup, masih perlu ditingkatkan," kata Rina.

Baca Juga: Dirjen Pendis Kemenag: Saat Ini Eranya Saling Berkolaborasi Antar Perguruan Tinggi

Ketua Pemeringkatan Internasional Universitas Brawijaya, Prof Dr Ing Setyawan Purnomo Sakti M.Eng menjelaskan, peringkat yang diperoleh Universitas Brawijaya kali ini mengalami perbaikan skor di beberapa aspek.

“Beberapa yang menjadi penyumbang naiknya skor UB (Universitas Brawijya) adalah industrial income dan international outlook,” kata Setyawan dikutip dari laman Universitas Brawijaya.

Industrial income merupakan jumlah dana yang telah diterima UB terkait dengan penelitian dan hilirisasi yang sudah dilakukan.

Sementara Rektor Universitas Telkom Prof Dr Adiwijaya mengatakan, capaian ini merupakan hasil kerja keras dan kerja cerdas dari sivitas akademika Universitas Telkom serta kontribusi dari para alumni dan seluruh stakeholders.

“Prestasi ini merupakan amanah bagi kita (Tel-U) untuk terus memberikan yang terbaik bagi bangsa Indonesia, kami berharap capaian ini dapat bermanfaat tidak hanya untuk civitas akademika tetapi juga menjadi penyemangat untuk kita semua dalam memberikan kontribusi terbaik kepada masyarakat dan bangsa Indonesia,” tutur Adiwijaya dikutip dari laman Universitas Telkom.

Dengan masuk ke dalam jajaran universitas terbaik dunia, Adiwijaya mengatakan, Universitas Telkom tetap menyandang predikat perguruan tinggi swasta nomor satu di Indonesia.

Baca Juga: Unik! Universitas Ini Gelar Wisuda Drive Thru, Ada yang Pakai Sepeda Onthel

Perguruan Tinggi Terbaik di Indonesia
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Dirjen Pendidikan Tinggi merilis peringkat perguruan tinggi terbaik di Indonesia untuk tahun 2020.

Berbeda dengan peringkat perguruan tinggi lainnya, sistem peringkat kampus di Indonesia ini berdasarkan klasterisasi.

Kemendikbud membaginya ke dalam lima klaster. Klaster 1 merupakan yang paling tinggi. Di klaster tersebut, berkumpul perguruan tinggi unggulan.

Para perguruan tinggi tersebut diketahui selama ini menjadi langganan masuk dalam pemeringkatan perguruan tinggi terbaik. Tak hanya di Indonesia saja, tapi juga di Asia hingga dunia.

Khusus untuk klaster 1, tedapat 15 perguruan tinggi yang masuk kasta tertinggi tersebut. Semuanya adalah perguruan tinggi negeri (PTN).

Adapun sistem penilaian atau pembobotan untuk menentukan pemeringkatannya dilihat berdasarkan pada empat indikator.

Pertama, indikator input dengan bobot 20 persen yang meliputi jumlah dosen bergelar doktor, dosen yang merangkap jabatan lektor dan bergelar guru besar, rasio mahasiswa dan dosen serta lainnya.

Kemudian indikator proses dengan bobot 25 persen meliputi  nilai akreditasi dari BAN-PT, akreditasi program studi, pembelajaran daring, kerja sama perguruan tinggi, dan lainnya.

Berikutnya ada indikator output dengan bobot 25 persen yakni berupa jumlah artikel ilmiah per dosen, kinerja penelitian, kinerja mahasiswa dan lainnya.

Dan indikator terakhir adalah outcome yang punya bobot terbesar yakni 30 persen yang meliputi kinerja inovasi, jumlah lulusan yang dapat pekerjaan dalam waktu enam bulan, jumlah sitasi per dosen, jumlah paten per dosen, dan kinerja pengabdian masyarakat.

Dari keempat indikator tersebut, ternyata Institut Pertanian Bogor menempati peringkat pertama untuk indikator proses, output dan outcome.

Sedangkan untuk indikator input, IPB menempati posisi runner up dan sebagai jawara adalah Universitas Hasanuddin. Hasilnya, IPB menempati posisi pertama di dalam klaster 1 perguruan tinggi di Indonesia dengan skor 3.648.

Posisi kedua ditempati oleh Universitas Indonesia dengan skor yang cukup jauh dari IPB yakni 3.414.

Indikator UI tercatat berada di posisi terbaik pada ouput di posisi kedua, outcome ketiga. Adapun posisi ketiga ditempati Universitas Gadjah Mada dengan skor total 3.315.

Baca Juga: 9 Perguruan Tinggi Indonesia Masuk 500 Besar Asia versi Webometrics

Lantas, siapa-siapa saja 15 PT yang masuk daftar klaster 1 di Indonesia? Berikut daftarnya:

Daftar Perguruan Tinggi Klaster 1 2020

1. Institut Pertanian Bogor, skor 3,648
2. Universitas Indonesia, skor 3,414
3. Universitas Gadjah Mada, skor 3,315
4. Universitas Airlangga, skor 3,299
5. Institut Teknologi Bandung, skor 3,275

6. Institut Teknologi Sepuluh Nopember, skor 3,218
7. Universitas Hasanuddin, skor 3,161
8. Universitas Brawijaya, skor 3,161
9. Universitas Diponegoro, skor 3,111
10. Universitas Padjadjaran, skor 3,007

11.Universitas Sebelas Maret, skor 2,930
12.Universitas Negeri Yogyakarta, skor 2,908
13.Universitas Andalas, skor 2,860
14.Universitas Sumatera Utara, skors 2,792
15.Universitas Negeri Malang, skor 2,747

 



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x