Kompas TV nasional kriminal

Pembunuh Pengusaha di Kelapa Gading Ternyata Baru Berlatih Menembak Sehari Sebelum Beraksi

Kompas.tv - 25 Agustus 2020, 18:29 WIB
pembunuh-pengusaha-di-kelapa-gading-ternyata-baru-berlatih-menembak-sehari-sebelum-beraksi
Ilustrasi: tembakan pistol. Pembunuh Pengusaha di Kelapa Gading Ternyata Baru Berlatih Menembak Sehari Sebelum Beraksi. (Sumber: Kompas.com)
Penulis : Fadhilah

JAKARTA, KOMPAS.TV - Polda Metro Jaya terus mendalami kasus penembakan terhadap pengusaha pelayaran, Sugianto (51) di Kelapa Gading, Jakarta Utara pada Kamis (13/8/2020).

Terbaru, pelaku DM alias M yang menjadi eksekutor penembakan rupanya tidak memiliki kemampuan menembak. Dia baru berlatih menembak sebelum melakukan eksekusi.

"Setelah mendapatkan penawaran, DM menyetujui. Namun DM sendiri mengakui kalau dia tidak pernah menggunakan senjata api," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus kepada Kompas TV, Selasa (25/8/2020).

Baca Juga: Dalang Penembakan Kelapa Gading Peragakan Kesurupan Saat Rekonstruksi

Yusri mengatakan, DM diajarkan oleh pemilik senjata api ilegal berinisial AJ satu hari sebelum eksekusi.

"Setelah tiba tanggal 12 Agustus, pagi dijemput di Bandara Soekarno-Hatta. Sorenya dilatihlah bagaimana cara menggunakan senjata api," katanya.

Setelah berlatih menembak, DM menyatakan kesiapan untuk melakukan eksekusi.

Satu hari setelahnya, DM dan S berangkat menuju tempat kerja korban serta mengamati sebelum melakukan penembakan.

"Hari H, baru DM dan SR, sebagai joki menunggu. Pukul 12.30 WIB, keduanya melihat korban keluar untuk makan siang dan itulah yang terjadi (penembakan)," ucapnya.

Baca Juga: Detik-Detik Penangkapan Penembak Pengusaha Pelayaran di Kelapa Gading

Lokasi peristiwa penembakan pengusaha pelayara pelayaran di kawasan Royal Gading Square, Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (13/8/2020). (Sumber: TRIBUNJAKARTA.COM/GERALD LEONARDO AGUSTINO)

12 Tersangka

Polda Metro Jaya menangkap 12 tersangka kasus penembakan Sugianto. Menurut polisi, otak pembunuhan tersebut adalah NL, karyawati yang bekerja di perusahaan PT. DTJ, milik Sugianto.

Berdasarkan pemeriksaan, motif pembunuhan karena NL sakit hati dan menggelapkan pajak perusahaan.

Tersangka lain adalah R alias MM, suami sirih dari NL. Kemudian DM alias M, SY, S, MR ,AJ, DW, R, RS, TH, dan SP.

“DM ini bertindak sebagai eksekutor, SY bertindak sebagai orang yang memboncengi DM saat melakukan eksekusi," kata Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Nana Sudjana di Mapolda Metro Jaya, Senin (24/8/2020).

Nana menambahkan, tersangka S berperan antar senjata kepada AJ untuk digunakan dalam eksekusi. AJ kemudian menyerahkan senjata api kepada MR, lalu MR menyerahkan kepada SY.

DW beserta R dan Rs turut serta dalam perencanaan pembunuhan. Tersangka TH, lanjut Nana, berperan sebagai pihak yang menjual senjata ilegal kepada AJ. AJ membeli sepucuk senjata api itu seharga Rp 20 juta.

Sedangkan tersangka SP bertindak sebagai perantara antara TH dan AJ dalam transaksi senjata. Mereka ditangkap di sejumlah tempat yang berbeda.

“Delapan orang ditangkap di Lampung, satu orang ditangkap di Cibubur, kemudian dua orang ditangkap di wilayah Jawa Timur," ucap Nana.

Baca Juga: 12 Tersangka Penembakan di Kelapa Gading Jalani Rekonstruksi

S (51), pengusaha bidang pelayaran tewas ditembak di kawasan Royal Gading Square, Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (13/8/2020). (Sumber: TRIBUNJAKARTA.COM/GERALD LEONARDO AGUSTINO)

Motif Pembunuhan

Hasil pemeriksaan, motif pembunuhan karena NL merasa sakit hati sering dimaki dan dilecehkan selama bekerja.

“NL sering diajak melakukan hal-hal di luar pekerjaan. Dia sering diajak melakukan persetubuhan. Ada pernyataan dari korban juga yang suka menyebut NL sebagai perempuan tidak laku,” kata Nana.

Selain sakit hati karena merasa dilecehkan, ada motif lain pelaku nekat menghabisi nyawa Sugianto. NL yang bekerja di bagian administrasi keuangan takut lantaran sempat menggelapkan uang pajak kantor.

“Yang bersangkutan ketakutan karena dari tahun 2015 di bagian administrasi keuangan banyak mengurusin pajak, ternyata tidak semua disetorkan ke kantor pajak,” kata Nana.

Sugianto yang mengetahui hal tersebut mulai curiga kepada NL. Sugianto sempat mengancam akan melaporkan NL ke pihak kepolisian.

Baca Juga: IPW Minta Polisi Telisik Penggelapan Pajak di Kasus Penembakan Bos Ekspedisi

Akhirnya, NL meminta bantuan suami sirinya. NL menyiapkan uang sebesar Rp 200 juta sebagai upah pembunuhan.

Sugianto ditembak di depan ruko Royal Gading Square, tak jauh dari kantornya, ketika hendak pulang ke rumah untuk makan siang. Korban ditembak dari arah belakang sebanyak lima kali oleh salah satu pelaku.

Korban tewas di lokasi kejadian. Penembakan tersebut terekam kamera CCTV yang berada di sekitar lokasi. Dalam video rekaman CCTV, terlihat pelaku menggunakan topi dan jaket, serta masker datang menghampiri korban.

Pelaku yang sudah berhadapan dengan korban berpura-pura melewati dan berbalik arah. Saat itulah, pelaku mengarahkan senjata dan menembak ke bagian belakang kepala korban. Namun, korban saat itu masih sadar lalu berlari.

Pelaku kemudian mengejar korban. Hasil olah TKP, polisi menemukan lima selongsong peluru di sekitar lokasi.

Hasil visum menunjukan korban mengalami luka tembak sebanyak lima kali pada bagian badan dan kepala.

Tiga peluru mengenai dada dan perut. Sementara dua peluru mengenai kepalanya.

Polisi sempat membuat sketsa wajah dua eksekutor berdasarkan keterangan saksi di sekitar lokasi.

Baca Juga: 12 Pelaku Penembak Pengusaha di Kelapa Gading Tertangkap, Polisi: Pelaku Dibayar Rp 200 Juta

 




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x