Kompas TV nasional update corona

Indonesia Punya Obat Covid-19 Sendiri Buatan TNI AD, BIN & Unair

Kompas.tv - 16 Agustus 2020, 08:30 WIB
indonesia-punya-obat-covid-19-sendiri-buatan-tni-ad-bin-unair
Ilustrasi: vaksin virus corona atau Covid-19. (Sumber: Kompas.com/Shutterstock)

Karena menurutnya, pembuatan kombinasi obat ini sudah dimulai pada bulan Maret lalu, dan telah melewati proses yang sangat panjang dan berliku. 

Uji klinis melibatkan TNI AD dan BIN ini dimulai Maret lalu hingga Agustus.

"Kami sudah mulai melakukannya pada bulan Maret dengan berbagai macam uji invitro kemudian diakhiri dengan uji doking dan seterusnya sehingga hasil sesungguhnya empat sampai lima bulan untuk sampai pada hasil ini," tutur Nasih.

Seluruh proses uji klinis juga dilakukan sesuai dengan standar Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).

"Mulai dari metode uji klinis, termasuk bagaimana pada saat kita hilangkan nama obat dan seterusnya," katanya.

Secara ilmiah, lanjut Nasih, proses penelitian ini sudah mengikuti berbagai macam aspek yang dipersyaratkan BPOM.

Meski telah menyelesaikan penelitian, namun produksi obat tersebut belum bisa dilakukan. Karena izin produksi harus menunggu izin edar dari BPOM. 

"Obat ini belum akan diproduksi sepanjang belum ada izin BPOM," ungkap Nasih. 

Untuk itu ia berharap dukungan dari BPOM dapat mendukung agar obat segera diedarkan kepada masyarakat yang membutuhkan. 

"Mohon dukungan, doa, dan mari bersama menggolkan satu hal yang akan jadi kebanggaan bangsa Indonesia yakni obat pertama Covid-19 di dunia ini," kata Nasih.

Baca Juga: KSAD Jenderal Andika Perkasa Sebut TNI Punya Vaksin Corona, Erick Thohir: Dapat Digabungkan

Hasil Uji Klinis
Hasil dari uji klinis obat anticovid-19 ini, diklaim mampu mengobati pasien covid-19. Namun dikecualikan untuk penderita yang menggunakan ventilator dengan tingkat keampuhan minimal 90 persen. 

Komposisi obat juga terbukti secara klinis menurunkan jumlah virus secara signifikan. 

"Kemudian yang tidak kalah penting itu adalah PCR, PCR ini negatif dalam tiga hari itu 90 persen. Jadi minimal 90 persen. Ada yang 92, 93, 96, dan 98 persen," kata Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Stem Cell UNAIR selaku Ketua Tim Uji Klinis Kombinasi Obat Anticovi-19 dr Purwati. 



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x