Kompas TV nasional politik

DPD PSI Solo Diajak Koalisi Bareng PKS dan PAN Buat Tantang Gibran-Teguh di Pilkada 2020

Kompas.tv - 6 Agustus 2020, 23:08 WIB
dpd-psi-solo-diajak-koalisi-bareng-pks-dan-pan-buat-tantang-gibran-teguh-di-pilkada-2020
Pasangan bakal calon wali kota dan wakil wali kota Solo, Gibran Rakabuming Raka (kiri) dan Teguh Prakosa (kanan), berpose bersama Ketua DPC PDI-P Solo FX Hadi Rudyatmo, di Kantor DPC PDI-P Solo, Jawa Tengah, Jumat (17/7/2020). (Sumber: (DOK. TIM KOMUNIKASI DAN MEDSOS G))
Penulis : Johannes Mangihot

SURAKARTA, KOMPASTV – DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kota Solo mendapat tawaran untuk membentuk koalisi baru untuk mengusung calon wakil wali kota dan wakil wali kota selain nama Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa pada Pilwalkot Solo.

Ketua DPD PSI Kota Solo, Antonius Yogo Prabowo menjelaskan tawaran tersebut datang dari salah satu partai politik yang tidak mendapatkan kursi di parlemen DPRD Kota Solo, namun terkenal di Solo.

Awalnya seseorang tersebut berkomunikasi dengan dirinya melalui pesan singkat dan berlanjut dengan intensif.

Baca Juga: PSI Ngaku Ditawari Uang Fantastis untuk Menentang Gibran Maju Pilkada Solo

Dalam pembicaraan seseorang ini meminta PSI mau bergabung dan membentuk koalisi di Pilwalkot Solo.

Menurut Antonius, koalisi yang akan dibentuk itu untuk mengusung Achmad Purnomo-Anung Indro Susanto sebagai bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota di Pilkada Solo.

Achmad Purnomo saat ini menjabat sebagai Wakil Walikota Solo dari PDIP, sementara Anung Indro Susanto adalah mantan Kepala Bapermas PP PA dan KB Kota Solo.

Desain koalisinya, sambung Antonius yakni PKS, PAN dan PSI. Untuk Gerindra sudah lepas dari skenario karena mendukung Gibran-Teguh.

Baca Juga: PSI Tegaskan Tidak akan Pernah Berkoalisi dengan PKS di Pilkada Manapun

“Kenapa PSI diajak, karena ada syarat di KPU bahwa minimal 9 kursi agar bisa mendaftarkan calon, Dalam diskusi itu yang diusung Pak Purnomo dan Pak Anung,” ujar Antonius saat ditemui di DPRD Kota Solo, Kamis (6/8/2020).

Selain membentuk koalisi baru, seseorang tersebut juga memberikan tawaran uang agar DPD PSI Solo tidak mendukung Gibran-Teguh. Namun permintaan tersebut ditolak, karena koalisi PSI dalam Pilkada diputuskan oleh DPP.

“Uang yang ditawarkan jumlahnya fantastis, bagi kami itu sangat besar hampir 1 miliar,” ujar Antonius. 

Lebih lanjut Antonius menyatakan DPD PSI Solo sudah menetapkan untuk mendukung Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa, dalam Pilkada 2020.

Baca Juga: Jelang Pilkada Serentak, Gibran: Saya Siap Tempur!

Surat rekomendasi dukungan Gibran tersebut sudah ditandatangani oleh Ketua Umum (Ketum) PSI Grace Natalie.

"Tinggal sekarang teknis saja Mas Gibran ke DPP diserahkan di sana atau skenario kedua perwakilan DPP yang akan ke Solo menyerahkan surat dukungan ke Mas Gibran," kata Antonius.

Bantah kasih uang

Di kesempatan yang berbeda Achmad Purnomo menegaskan dirinya tidak tahu-menahu dengan adanya wacana pencalonan serta mahar politik yang akan diberikan kepada PSI.

Baca Juga: Purnomo Tolak Jadi Timses Gibran - Teguh

Pria yang kini menjabat Wakil Wali Kota Solo itu belum menentukan langkah politik setelah dirinya tidak mendapat rekomendasi dari DPP PDI-P.

Dirinya juga tidak ingin berandai-andai kendati masih ada peluang untuk mencalonkan diri melalui pertai politik (parpol) lain.

"Jangan mengandai-andai. Dari dulu meleset terus. Udah diusulkan pengurus cabang saja meleset kok. Sekarang berandai-andai lagi jangan," ucap Purnomo.

Sementara itu, Anung Indro Susanto mengatakan, dirinya tidak merasa keberatan namanya disebut dalam wacana pencalonan berpasangan dengan Purnomo.

Baca Juga: Negatif Covid-19, Wakil Wali Kota Solo Achmad Purnomo Sembuh

Dia menilai pencatutan nama tersebut merupakan hal wajar dalam kontestasi pesta demokrasi lima tahunan.

"Biasa saja kondisi seperti ini. Atmosfer mau Pilkada kan biasa seperti itu. Saya kan pernah ikut namanya kontestasi politik (tahun 2015),” kata mantan Kepala Bapermas PP PA dan KB Solo itu.

 




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x