Kompas TV lifestyle kesehatan

Rajin Olahraga Sore Jelang Buka Puasa, Kok Berat Badan Malah Naik?

Kompas.tv - 6 Maret 2024, 11:03 WIB
rajin-olahraga-sore-jelang-buka-puasa-kok-berat-badan-malah-naik
Ilustrasiberolahraga. (Sumber: pressfoto on Freepik)
Penulis : Ade Indra Kusuma | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV -  Kebugaran tubuh menjadi penting untuk menjalani ibadah puasa. Karenanya, banyak orang yang berolahraga sambil ngabuburit alias menunggu waktu berbuka.

Namun perlu diketahui, olahraga jelang buka puasa kurang dianjurkan. Hal tersebut disampaikan oleh dokter dan ahli gizi komunitas, dr Tan Shot Yen M.Hum.

"Ferrari gak bisa lari sebelum isi bensin. Kebayang nggak, masih defisit kalori, dihajar keluarin kalori? (dengan olahraga sore hari)," kata Tan dikutip Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Syahrul Yasin Limpo Jalani Sidang Eksepsi di PN Jakpus Hari Ini, 6 Maret 2024

Tak bisa dipungkiri kondisi tubuh yang berpuasa kadang sudah lemas atau lelah di sore hari. Kondisi tersebut membuat tak ada jenis olahraga yang bisa bermanfaat maksimal.

Alih-alih menjaga pola makan, justru kadang seseorang melahap berbagai jenis makanan tanpa perhitungan.

Hal itu membuat kalori yang dibakar tidak sebanding dengan kalori yang masuk lagi. Apalagi jika hal ini dilakukan selama ramadan, bukannya berat badan kurus, malah bisa makin gemuk.

"Paling (olahraga) yang dikeluarkan tubuh misal ya, 100 kkal. Habis itu berbuka kan? Makan hajar-hajaran malah, kecapean olahraga (sebanyak mungkin), laper kan, minum manis-manis masuk deh 400 kkal sekaligus. Kira-kira ini orang jadi langsing abis puasa, atau makin gembul?" kata Tan.

Menurut Tan, olahraga yang tepat bisa dilakukan setelah berbuka puasa atau setelah makan malam. Penting untuk dicatat, upayakan beri jarak waktu antara makan dan olahraga.


 

"Biarkan makanan dicerna oleh tubuh terlebih dulu, sekitar 30-40 menit. Adapun olahraga yang bisa dipilih antara lain, sepeda statis, treadmill, atau cross training," bebernya.

Baca Juga: Syahrul Yasin Limpo Jalani Sidang Eksepsi di PN Jakpus Hari Ini, 6 Maret 2024

Meskipun tidak mengonsumsi cukup kalori dalam sehari dapat menurunkan respons kekebalan Anda, efek puasa pada sistem kekebalan tubuh tidak langsung.

Sistem kekebalan bukanlah satu hal dengan sakelar hidup atau mati.

Ini adalah serangkaian mekanisme rumit yang harus dijaga keseimbangannya. Puasa melepaskan hormon stres kortisol, yang dapat menekan beberapa respons imun.

Tetapi ada juga bukti yang bagus dari studi bahwa puasa intermiten yang dilakukan selama Ramadan dapat mempercepat proses regenerasi tubuh, menyebabkan sel-sel tua mati dan digantikan dengan yang baru.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x