Kompas TV lifestyle tren

Dirayakan Setiap 14 Februari, Begini Sejarah Hari Valentine yang Berawal dari Festival Lupercalia

Kompas.tv - 14 Februari 2024, 07:30 WIB
dirayakan-setiap-14-februari-begini-sejarah-hari-valentine-yang-berawal-dari-festival-lupercalia
Ilustrasi. Sejarah Hari Valentine (Sumber: Freepik)
Penulis : Almarani Anantar | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS TV - Perayaan Hari Valentine atau Hari Kasih Sayang selalu diperingati oleh beberapa masyarakat di seluruh dunia, pada tanggal 14 Februari setiap tahunnya. Seperti halnya pada tahun 2024 yang jatuh pada hari ini, Rabu (14/2).

Tradisi Hari Valentine sering kali mencakup pemberian hadiah yang dianggap sebagai simbol cinta dan kasih sayang, terutama kepada orang yang kita cintai, khususnya pasangan.

Perayaan ini menjadi momen untuk mengekspresikan perasaan sayang dan kebersamaan.

Namun, bagaimana sejarah Hari Valentine yang dirayakan setiap tahun ini?

Sejarah Valentine

Mengutip dari Firstpost, asal-usul Hari Valentine dapat ditelusuri ke zaman Romawi kuno, terutama melalui peristiwa seperti festival Lupercalia yang dirayakan dari tanggal 13 hingga 15 Februari.

Dalam catatan sejarah, hewan seperti kambing dan anjing turut berpartisipasi dalam perayaan tersebut, di mana para lelaki mengorbankan hewan-hewan tersebut.

Baca Juga: Hari Valentine Membawa Berkah Bagi Penjual Bunga di Bali, Pesanan Meningkat 40 Persen

Kemudian, para wanita dicambuk dengan kulit hewan tersebut, dan dianggap sebagai simbol kesuburan dalam festival Lupercalia.

Saat festival Lupercalia, adanya lotere perjodohan menjadi bagian dari perayaan. Para pria menulis nama seorang wanita di sebuah toples, dan pasangan mereka selama festival ditentukan melalui undian tersebut.

Meskipun festival Lupercalia adalah ritual umum pada zamannya, baru pada awal abad ketiga Masehi sebutan perayaan Hari Valentine mulai muncul.

Baca Juga: Kumpulan Ucapan Selamat Hari Valentine dalam Bahasa Inggris dan Indonesia

Dalam catatan sejarah, Kaisar Claudius II memerintahkan eksekusi Santo Valentine, seorang pendeta yang membantu pasangan Kristen untuk menikah. Eksekusi ini terjadi pada tanggal 14 Februari.

Legenda menyebutkan bahwa ketika St. Valentine dipenjara, dia merawat putri buta dari sipir penjara dan menulis kartu yang bertuliskan 'Dari Valentine Anda'.

Di abad ke-5, Paus Gelasius mengeluarkan larangan terhadap ritual pagan Lupercalia dan menggabungkannya dengan perayaan Hari St. Valentine.

Setelah hilangnya ritual pagan, perayaan ini berkembang menjadi lebih romantis, merujuk pada cinta dan keintiman.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Film Romantis yang Cocok Ditonton Saat Hari Valentine

Pengaruh romantisme semakin terasa dengan adanya penyair terkenal seperti Geoffrey Chaucer dan William Shakespeare, yang mulai menyampaikan kata-kata manis tentang cinta dan gairah melalui karyanya.

Kartu buatan menjadi simbol cinta dan penghargaan, terutama saat tradisi ini semakin berkembang pada abad ke-19 dengan munculnya revolusi industri yang menghasilkan berbagai jenis kartu acara.

Sejak saat itu, Hari Valentine diperingati dengan penuh kasih sayang, termasuk pertukaran kartu, hadiah, dan bunga sebagai ungkapan kepada orang yang dicintai. Selain itu, tradisi ini juga membantu merayakan hubungan kasih di tengah-tengah masyarakat.


 



Sumber : Firstpost


BERITA LAINNYA



Close Ads x