Kompas TV lifestyle kuliner

Mengenal Bandeng Imlek, Kesohoran Orang China yang Bersatu dengan Tradisi Betawi

Kompas.tv - 7 Februari 2024, 16:30 WIB
mengenal-bandeng-imlek-kesohoran-orang-china-yang-bersatu-dengan-tradisi-betawi
Amran, bercerita soal jualan Bandeng Imlek (Sumber: Wartakota / Nuri Yatul Hikmah)
Penulis : Ade Indra Kusuma | Editor : Deni Muliya

JAKARTA, KOMPAS.TV - Jelang kemeriahan Imlek nyatanya juga tengah dinikmati oleh Amran, pedagan Ikan di Rawa Belong, Jakarta.

Amran diketahui mulai jualan kulakan (grosir) ikan bandeng Imlek sejak pukul 07.00 WIB dan sudah mendapatkan penghasilan lebih dari Rp 5 juta hingga pukul 11.00 WIB. 

Amran sering menjual ikan kepada pedagang bandeng musiman di Rawa Belong, Palmerah, Jakarta Barat. 

Menariknya, kegiatan itu sudah dilakukan Amran sejak 10 tahun lamanya. 

Baca Juga: Ketua NCW Buka Suara Ditantang Ketemu Hotman Paris Terkait Tudingan Pencucian Uang ke Raffi Ahmad

Oleh karena itu, tahun ini dia memutuskan untuk berjualan bandeng Imlek di Rawa Belong menjadi pedagang musiman, sembari menjalankan bisnis tengkulaknya itu. 

"Saya baru kemarin jualan, kemarin kan saya nyetok doang. Orang Rawa Belong (pedagang musiman) belanja sama saya, akhirnya saya coba," kata Amran saat ditemui di lokasi mengutip Wartakotalive, Rabu (7/2/2024).

Terkait tradisi soal Bandeng Imlek, Amran menjelaskan, bandeng Imlek merupakan kebesaran orang-orang china, tapi yang membuat tradisi orang betawi.

"Kalau bandeng kan gini, ini bandeng Imlek kebesaran orang-orang China, cuma yang buat tradisi orang Betawi, Jadi nih kalau orang Betawi beli biasanya dibuat bandeng kecap, sama bagiin Kue Keranjang. Tapi sekarang mah biasanya bagiin Bandeng (mentah) sama duit buat beli kecapnya," tuturnya.

"Dan karena di sini banyak yang nyari (bandeng) orang Betawi kan banyak yang beli begini buat tradisi, jadi ya saya coba jualan. Sambil di sini (pedagang musiman) ada juga yang ambil dari saya," lanjutnya.

Biasanya, Amran mengambil ikan bandeng dari tambak di Muara Angke, Jakarta Utara.

Namun, ada pula ikan hasil Laut Natuna yang dia ambil dari nelayan.

Biasanya, ikan dari Laut Natuna itu berukuran jumbo dengan berat 5-10 kilogram.

"Harganya Rp 60.000 per satu kilogram, sama yang besar atau yang kecil. Kalau yang ini (ikan ukuran kecil) buat orang Betawi, kalau ikan yang besar buat orang China karena mereka buat sembahyang," ungkap Amran.

Baca Juga: Mengenal Operasi Laparoskopi, Tindakan yang Diambil Atta Halilintar Atasi Hernia

Lebih lanjut, Amran menyebut jika dirinya tiap hari membawa ikan segar dari Muara Angke sebanyak satu ton.

Menurutnya, ikan-ikan tersebut selalu habis tak bersisa.

"Saya ini ada 1 ton lebih ikan semua. Buka dari pagi pukul 07.00 WIB sampai 19.00 WIB. Segar-segar, tiap hari ganti, kalau enggak habis bisa dibuat besok," jelas dia.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x