Kompas TV lifestyle kesehatan

Bahannya Mudah Didapat, Ini 10 Obat Alami yang Bisa Atasi Radang Sendi, Ada Jahe dan Kayu Manis!

Kompas.tv - 11 Januari 2024, 06:25 WIB
bahannya-mudah-didapat-ini-10-obat-alami-yang-bisa-atasi-radang-sendi-ada-jahe-dan-kayu-manis
Ilustrasi radang sendi. (Sumber: Lifestylememory on Freepik)
Penulis : Almarani Anantar | Editor : Vyara Lestari

JAKARTA, KOMPAS.TV - Radang sendi atau arthritis atau artritis adalah suatu kondisi yang berkaitan dengan peradangan dan pembengkakan pada satu atau beberapa sendi. Kondisi ini sering kali menyebabkan rasa sakit yang pada akhirnya dapat membatasi rentang gerak.

Radang sendi diketahui memiliki lebih dari 100 jenis dengan penyebab dan metode pengobatan yang berbeda. Jenis peradangan sendi yang paling umum di antaranya osteoartritis, artritis reumatoid, radang sendi psoriasis, dan encok atau asam urat (gout).

Radang sendi biasanya dapat muncul secara tiba-tiba. Tetapi Anda tidak perlu khawatir, karena kabar baiknya, radang sendi dapat diatasi melalui pengobatan alami.

Mengutip Kompas.com, berikut adalah 10 obat alami yang dapat membantu mengatasi radang sendi.

1. Jahe

Jahe telah dikenal sebagai pengobatan tradisional dengan sifat anti-inflamasi yang bermanfaat untuk kesehatan.

Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Arthritis, jahe memiliki kemampuan untuk menekan molekul penyebab peradangan, yang dikenal sebagai leukotrien, dan juga menghambat sintesis prostaglandin.

Prostaglandin sendiri merupakan zat yang mirip hormon dan dapat menyebabkan rasa sakit serta peradangan.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa jahe mampu memperbaiki gejala radang sendi dengan memengaruhi ekspresi gen tertentu.

Temuan ini memberikan dasar ilmiah yang mendukung peran jahe sebagai agen anti-inflamasi dalam meredakan gejala radang sendi.

2. Lidah Buaya

Lidah buaya telah lama dikenal sebagai obat alami yang efektif dalam meredakan peradangan, termasuk peradangan pada sendi.

Manfaat ini telah dibuktikan melalui penelitian terhadap tikus, yang diterbitkan dalam International Journal of Inflammation pada tahun 2014. Hasil dari penelitan tersebut menunjukkan bahwa lidah buaya dapat mengurangi peradangan.

Selain itu, mengonsumsi lidah buaya secara rutin juga telah terbukti membantu melawan masalah perut yang dapat disebabkan oleh obat antiinflamasi lainnya, seperti NSAID (Non-Steroidal Anti-Inflammatory Drugs atau obat antiinflamasi nonsteroid.

Baca Juga: 10 Manfaat Lidah Buaya yang Wajib Diketahui, Bisa untuk Kesehatan hingga Kecantikan

3. Bawang Putih

Bawang putih, yang biasa dikenal sebagai bumbu dapur, ternyata dapat dimanfaatkan sebagai obat alami untuk meredakan radang sendi.

Kandungan dialil disulfida yang terkandung dalam bawang putih merupakan senyawa antiinflamasi yang mampu mengurangi efek sitokin proinflamasi.

Menurut penelitian eksperimental yang diterbitkan dalam Journal of Environmental Pathology, Toxicology, and Oncology, menunjukan bahwa pemberian bawang putih memiliki aktivitas anti-rematik pada tikus yang diinduksi radang sendi.

Anti-rematik di sini berarti mampu mencegah kerusakan tulang rawan dan mengurangi peradangan.

Manfaat ini juga dibuktikan oleh penelitian yang diterbitkan pada Juni 2020 di Phytotherapy Research dengan melibatkan 70 wanita yang secara acak ditugaskan untuk mengkonsumsi 500 mg tablet bubuk bawang putih dua kali sehari atau plasebo selama 8 minggu.

Hasilnya, pada akhir studi, kelompok yang mengonsumsi bawang putih melaporkan intensitas nyeri dan tingkat kelelahan karena radang sendi jauh lebih rendah. 

4. Lada Hitam

Lada hitam mengandung senyawa piperine yang memiliki manfaat kesehatan, termasuk kemampuannya dalam meredakan radang sendi.

Manfaat ini didukung oleh penelitian yang menunjukkan bahwa lada hitam memiliki efek antioksidan, antimikroba, anti-inflamasi, dan gastro-protektif.

Penelitian lain yang dipublikasikan pada September 2018 di European Journal of Pharmacology, juga menunjukan bahwa mengonsumsi asam piperat, yang terkandung dalam lada hitam, memiliki efek antiinflamasi, menghambat pembengkakan dan produksi sitokin pada hewan.

5. Cabai

Cabai dengan cita rasanya pedas, ternyata mengandung senyawa yang disebut capsaicin.

Menurut Arthritis Foundation, capsaicin merupakan senyawa alami yang memiliki sifat anti-inflamasi, dan sering digunakan dalam banyak salep dan krim untuk meredakan nyeri akibat radang sendi.

Oleh karena itu, kamu juga dapat meracik sendiri cabai rawit menjadi saus atau pasta yang bermanfaat sebagai obat alami untuk meredakan radang sendi.

Caranya adalah dengan merendam cabai, menghaluskan menjadi pasta, lalu menggosokkannya pada bagian sendi yang meradang.

Selain itu, cabai rawit kering juga bisa dikonsumsi dengan menaburkannya ke hidangan favoritmu. Namun, perlu diingat untuk berhati-hati, karena konsumsi cabai bisa mengiritasi saluran pencernaan.

6. Teh Hijau

Teh hijau mengandung polifenol, yaitu senyawa kaya antioksidan yang memiliki potensi dalam membantu mengurangi peradangan, melindungi persendian, dan merangsang perubahan respons imun untuk meredakan radang sendi.

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam International Journal of Rheumatic Diseases melakukan perbandingan efek teh hijau dan teh hitam terhadap peradangan sendi.

Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa ekstrak teh hijau memiliki efek antiinflamasi yang lebih unggul.

Melalui penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa teh hijau dapat menjadi pilihan yang baik untuk mendukung kesehatan sendi dan meredakan gejala radang sendi.

Baca Juga: 10 Jenis Teh Ini Dianggap Paling Baik untuk Kesehatan Tubuh, Ada Teh Hijau dan Jahe!

7. Ceri Asam

Ceri asam atau kersen dapat efektif meredakan radang sendi karena mengandung antioksidan yang bersifat anti-inflamasi, yang dikenal sebagai antosianin (anthocyanin). 

Menurut informasi dari Arthritis Foundation, ceri asam diketahui mengandung tingkat antosianin tertinggi.

Antioksidan ini juga dapat ditemukan dalam buah-buahan yang berwarna merah dan ungu, seperti rasberi dan bluberi, yang juga mengandung antosianin

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2014 di International Immunopharmacology, ekstrak ceri asam telah terbukti membantu meredakan radang sendi pada individu yang menderita rheumatoid arthritis.

Cara mendapatkan manfaatnya, cukup mengonsumsi satu porsi ceri setiap hari, baik dalam bentuk 8 ons jus ceri, 1/2 cangkir ceri kering, atau 1 cangkir ceri beku.

8. Kunyit

Kunyit, rempah berwarna kuning khas yang biasanya dipakai sebagai bahan masakan, juga terkenal memiliki sifat anti-inflamasi.

Kunyit telah lama dimanfaatkan sebagai obat alami untuk meredakan berbagai kondisi, termasuk peradangan pada sendi dan gangguan muskuloskeletal.


Menurut penelitian yang dipunlikasikan pada Agustus 2016 di Journal of Medical Food, kunyit tidak hanya memiliki sifat anti-inflamasi, tetapi juga mengandung kurkumin di dalamnya yang memiliki efek analgesik.

Efek analgesik dari kurkumin ini memberikan manfaat sebagai obat pereda nyeri, serta membantu menghilangkan rasa sakit akibat peradangan pada sendi, prosedur operasi, cedera, sakit gigi, sakit kepala, atau kram menstruasi.

9. Kulit Pohon Willow

Menurut artikel yang diteribitkan dalam Phytotherapy Research, menunjukan bahwa kulit pohon willow diketahui memiliki sifat anti-inflamasi yang mampu meredakan nyeri sendi. 

Manfaat ini juga didukung oleh penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Phytomedicine, terhadap 436 orang yang mengalami nyeri sendi dan diberikan ekstrak kulit pohon willow.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa setelah 3 minggu, partisipan melaporkan pengurangan nyeri sendi.

10. Kayu Manis

Kayu manis telah dikenal lama sebagai obat alami yang memiliki sifat antioksidan. Sifat antioksidan ini dapat membantu menghambat kerusakan sel akibat radikal bebas, serta dapat meredakan radang sendi.

Manfaat ini dibuktikan menurut penelitian yang dipublikasikan pada Mei 2018 di Journal of American College of Nutrition. Penelitian tersebut mengungkapkan bahwa suplementasi kayu manis mampu meredakan radang sendi.

Dalam penelitian tersebut, wanita dengan rheumatoid arthritis mengonsumsi 4 kapsul 500 mg bubuk kayu manis setiap hari selama 8 pekan, yang mengakibatkan penurunan kadar protein C-reaktif.

Baca Juga: Tidak Banyak Orang Tahu, Ini 8 Manfaat Air Rebusan Kayu Manis dan Cara Membuatnya!

Protein C-reaktif sendiri merupakan jenis protein dalam darah yang dihasilkan tubuh selama peradangan.

Sebuah studi yang diterbitkan pada September 2020 di jurnal Complementary Therapies in Medicine menunjukkan bahwa mengonsumsi kayu manis dapat mengurangi kadar protein C-reaktif dan biomarker lain yang menjadi penyebab peradangan dan stres oksidatif.

 

 




Sumber : Kompas.com


BERITA LAINNYA



Close Ads x