Kompas TV lifestyle kesehatan

Mengupas Tuntas Gejala, Penyebab, hingga Penanganan Gangguan Mental ADHD yang Diidap Fuji

Kompas.tv - 4 Januari 2024, 03:05 WIB
mengupas-tuntas-gejala-penyebab-hingga-penanganan-gangguan-mental-adhd-yang-diidap-fuji
Potret Fuji, selebgram Indonesia yang mengidap gangguan mental ADHD. (Sumber: Instagram/@fuji_an)
Penulis : Almarani Anantar | Editor : Vyara Lestari

JAKARTA, KOMPAS TV - Dalam beberapa waktu terakhir, perhatian publik kembali tertuju pada kondisi gangguan mental Attention Deficit Hyperactivity Disorder atau ADHD yang diidap oleh selebgram Indonesia, Fuji. Lantas, apa itu ADHD, gejala, faktor-faktor yang menyebabkan, hingga cara penanganannya?

Menurut laporan dari Kidshealth.org pada Selasa (6/6/2023), ADHD adalah kondisi di mana seseorang mengalami gangguan dalam perkembangan dan aktivitas otak yang memengaruhi aspek perhatian, hiperaktivitas, dan pengendalian diri.

Sementara itu, menurut dosen Psikologi Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta, Ratna Yunita Setiyani Subardjo, ADHD adalah kondisi gangguan mental di mana seseorang mengalami kesulitan dalam memusatkan perhatian pada suatu hal dan sulit untuk berdiam diri.

Mengutip laman Rumah Sakit Siloam, gangguan ADHD dapat dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu:

  1. Dominan Inatentif: Individu dengan ADHD kelompok ini mengalami kesulitan dalam fokus dan memusatkan perhatian pada satu hal.
  2. Dominan Hiperaktif-Impulsif: Individu dengan ADHD kelompok ini cenderung bersikap hiperaktif dan bersifat impulsif, melakukan tindakan tanpa memikirkan dampaknya.
  3. Kombinasi Inatentif dan Hiperaktif-Impulsif: Kelompok ini merupakan gabungan dari dua kelompok ADHD sebelumnya, yaitu kelompok inatentif dan kelompok hiperaktif-impulsif.

Mengutip Kompas.com, dokter biasanya melakukan diagnosis ADHD melalui beberapa tahap, meliputi:

  1. Wawancara medis: Dokter akan mengumpulkan informasi mengenai riwayat penyakit, baik yang bersifat turunan maupun tidak, masalah psikologis, serta melihat kegiatan dan catatan sekolah pengidap ADHD. Wawancara medis dapat dilakukan baik kepada pengidap maupun orang-orang di sekitarnya.
  2. Pemeriksaan fisik: Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengevaluasi kondisi kesehatan secara menyeluruh pada pengidap ADHD.
  3. Tes kuesioner: Tes ini dapat berupa gambar atau pertanyaan psikologis yang membantu dokter dalam menilai gejala dan perilaku yang mungkin terkait dengan ADHD.

Baca Juga: Kerap Dianggap Sama, Ini 5 Perbedaan ADHD dan Autisme

Gejala ADHD

ADHD adalah salah satu gangguan perkembangan saraf yang umum terjadi, terutama pada masa kanak-kanak.

Secara umum, ADHD biasanya didiagnosis pertama kali pada masa kanak-kanak. Tetapi tidak jarang kondisi ini dapat terus berlanjut hingga dewasa.

Gejala ADHD pada Anak-anak

Gejala ADHD pada anak melibatkan kesulitan dalam memperhatikan, mengendalikan perilaku impulsif, atau menjadi terlalu aktif.

Berikut adalah beberapa ciri-ciri ADHD pada anak:

  1. Seringkali melamun atau tampak tidak fokus.
  2. Mudah lupa atau sering kehilangan barang.
  3. Merasa gelisah dan sulit untuk duduk diam.
  4. Bicara terlalu banyak.
  5. Ceroboh dalam melakukan tugas atau aktivitas.
  6. Kesulitan menahan diri dari godaan atau rangsangan sekitar.
  7. Tidak sabar dan sulit menunggu.
  8. Mengalami kesulitan dalam berinteraksi sosial atau bergaul dengan orang lain.

Gejala ADHD pada Orang Dewasa



Sumber : Kompas TV, Kompas.com, Kidshealth.org, Siloam


BERITA LAINNYA



Close Ads x