Kompas TV lifestyle tren

Hari Pahlawan 2023 Apakah Libur Tanggal Merah? Simak SKB 3 Menteri

Kompas.tv - 6 November 2023, 09:01 WIB
hari-pahlawan-2023-apakah-libur-tanggal-merah-simak-skb-3-menteri
Ilustrasi kalender. Hari Pahlawan 2023 apakah termasuk libur tanggal merah? (Sumber: Shutterstock)
Penulis : Dian Nita | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Hari Pahlawan tahun ini jatuh pada Jumat (10/11/2023) mendatang, apakah libur tanggal merah?

Sebagai informasi, Hari Pahlawan diperingati tiap 10 November untuk mengenang kembali jasa dan perjuangan para pahlawan yang telah berjuang untuk mengusir penjajah dari bumi Indonesia.

Tema Hari Pahlawan 2023 yaitu "Semangat Pahlawan untuk Masa Depan Bangsa dalam Memerangi Kemiskinan dan Kebodohan".

Hari Pahlawan biasanya diperingati dengan mengadakan upacara di instansi pemerintahan maupun di lembaga pendidikan.

Selain itu, Hari Pahlawan 2023 juga bisa dirayakan dengan mengadakan lomba yang edukatif dan bertema pengetahuan sejarah Indonesia.

Baca Juga: Tema dan Link Download Logo Hari Guru Nasional 2023 Format PNG dan PDF

Hari Pahlawan Apakah Tanggal Merah?

Ketentuan libur nasional dan cuti bersama telah diatur pemerintah dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri yakni Menteri Agama (Menag), Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPANRB).

Berdasarkan SKB 3 Menteri tentang hari libur nasional dan cuti bersama tahun 2023, Hari Pahlawan 2023 tidak termasuk libur atau tanggal merah.

Begitu juga bulan November 2023 ini dinyatakan tidak ada libur. Namun, bagi yang ingin merasakan long weekend pada 10, 11, dan 12 November 2023 bisa mengajukan cuti tahunan ke perusahaan masing-masing.

Baca Juga: Daftar Hari Nasional dan Internasional November 2023, Simak Sisa Libur dan Cuti Bersama

Sejarah Hari Pahlawan

Melansir kemensos.go.id, Hari Pahlawan yang diperingati setiap tanggal 10 November mengacu pada peristiwa yang terjadi pada 10 November 1945 lalu.

Kala itu, terjadi pertempuran di Surabaya yang merupakan pertempuran besar antara tentara Indonesia dan pasukan Inggris.

Pertempuran tersebut terjadi usai Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang disebut menjadi salah satu pertempuran terbesar dan terberat dalam sejarah Revolusi Nasional Indonesia.

Usai gencatan senjata pada 29 Oktober 1945, keadaan sudah berangsur mereda. Namun, masih ada bentrokan senjata antara rakyat dan tentara Inggris di Surabaya. Puncaknya pada 30 Oktober 1945, yaitu terbunuhnya Pimpinan Tentara Inggris untuk Jawa Timur, Brigadir Jenderal Mallaby.

Baca Juga: Ketentuan Pakaian Peserta Tes Ujian CPNS-PPPK 2023 bagi Perempuan dan Laki-laki

Peristiwa itu membuat pihak Inggris marah. Mallaby pun diganti dengan Mayor Jenderal Eric Carden Robert Mansergh yang mengeluarkan Ultimatum 10 November 1945.

Ultimatum tersebut berisi permintaan agar pihak Indonesia menyerahkan persenjataan dan menghentikan perlawan pada tentara AFNEI dan administrasi NICA serta ancaman akan menggempur kota Surabaya dari darat, laut, dan udara.

Selain itu, pihak Inggris juga meminta agar semua pimpinan bangsa Indonesia dan pemuda untuk datang ke Surabaya selambat-lambatnya 10 November 1945.

Namun, ultimatum tersebut tidak dipenuhi oleh rakyat Surabaya. Pertempuran pun terjadi pada 10 November 1945 selama 3 minggu.

Pertempuran besar itu menyebabkan setidaknya 20.000 rakyat Surabaya menjadi korban, di mana sebagian besarnya warga sipil.

Adapun 1.600 prajurit Inggris tewas, hilang, dan luka luka. Sebanyak 150.000 orang juga terpaksa meninggalkan Surabaya.

Sejumlah Pahlawan Nasional yang memiliki andil dalam Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya, di antaranya adalah KH. Hasyim Asj’ari, Gubernur Surjo, Bung Tomo dan Moestopo.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x