Kompas TV lifestyle tren

22 Oktober Hari Kesadaran Gagap Internasional: Ini Sejarah, Tujuan, dan Cara Memperingatinya

Kompas.tv - 21 Oktober 2023, 08:33 WIB
22-oktober-hari-kesadaran-gagap-internasional-ini-sejarah-tujuan-dan-cara-memperingatinya
Ilustrasi. Hari Kesadaran Gagap Internasional diperingati setiap 22 Oktober. (Sumber: Freepik)
Penulis : Almarani Anantar | Editor : Edy A. Putra

JAKARTA, KOMPAS.TV - Hari Kesadaran Gagap Internasional adalah hari penting untuk membantu lebih banyak orang mengerti tentang masalah bicara yang dialami oleh jutaan orang di seluruh dunia. Hari Kesadaran Gagap Internasional diperingati setiap 22 Oktober.

Gagap terjadi saat seseorang mengulang kata-kata atau berhenti sejenak ketika bicara. Keparahan gagap bisa berbeda-beda.

Kadang seseorang hanya mengalami gagap sedikit, tapi pada hari lain, bisa sangat mempengaruhi cara mereka bicara.

Sejarah Hari Kesadaran Gagap Internasional

Dikutip dari laman Nationaltoday.comHari Kesadaran Gagap Internasional mulai dirayakan pada tahun 1998.

Tujuannya, untuk meningkatkan kesadaran jutaan orang di seluruh dunia tentang orang-orang yang hidup dengan gangguan komunikasi khusus tersebut.

Biasanya ketika orang berbicara tentang gagap, mereka membayangkan pengulangan kata tertentu. Namun sebenarnya, gagap datang dalam banyak bentuk lain, termasuk pemadatan vokal atau suku kata.

Kondisi ini juga bersifat bervariasi. Artinya, tingkat keparahan gagap tidak konsisten. Kadang seseorang mungkin hanya mengalami gagap beberapa kali, sementara pada hari lain, gagap dapat memengaruhi sebagian besar interaksi mereka.

Orang-orang yang gagap sering diperlakukan buruk karena kurangnya pengetahuan masyarakat tentang gangguan ini.

Di Eropa pada abad ke-19, operasi direkomendasikan untuk orang yang terpengaruh gangguan bicara ini.

Para ahli bedah akan menggunakan gunting untuk menghilangkan segitiga belakang lidah, serta memotong saraf dan otot di leher dan bibir. Ahli bedah lainnya mempraktikkan pemotongan uvula atau pengangkatan amandel.

Praktik-praktik ini kemudian ditinggalkan karena pasien mengalami pendarahan hebat, dan mereka yang selamat, tetap mengalami gagap.


Meskipun sekarang telah dipahami bahwa gagap adalah gangguan neurologis yang bisa juga merupakan gangguan perkembangan (didapat sejak masa kanak-kanak) atau muncul saat dewasa akibat trauma atau penyalahgunaan obat, kini masih ada stigma yang melekat pada mereka yang mengalaminya.



Sumber : Nationaltoday.com


BERITA LAINNYA



Close Ads x