Kompas TV lifestyle kesehatan

Simak Sebelum Terlambat! Polusi Udara Sebabkan ISPA, Begini Cara Mencegahnya Menurut Kemenkes

Kompas.tv - 16 Agustus 2023, 13:24 WIB
simak-sebelum-terlambat-polusi-udara-sebabkan-ispa-begini-cara-mencegahnya-menurut-kemenkes
Ilustrasi. Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkap, dari 11 juta penduduk DKI Jakarta, ada sekitar 100.000 warga yang terkena infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) setiap bulannya. (Sumber: Tribunnews.com)
Penulis : Almarani Anantar | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS TV - Pencemaran udara di DKI Jakarta akhir-akhir makin menjadi masalah. Bahkan menyebabkan gangguan kesehatan. 

Ya, kualitas udara yang buruk dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti ISPA atau infeksi saluran pernapasan akut. 

Jangan dianggap remeh, sebab ISPA bisa menyerang siapa saja apalagi bila kondisi tubuh sedang menurun.

Simak saja data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, yang  mencatat sekitar 100.000 warga di Jakarta menderita infeksi saluran pernapasan akut  setiap bulannya.

Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ngabila Salama mengatakan, jumlah tersebut berdasarkan rata-rata kasus terkait ISPA yang ditemukan.

Baca Juga: Hati-hati, Polusi Udara Dapat Mempengaruhi Kesehatan Mental

Mengenal ISPA

ISPA adalah singkatan dari infeksi saluran pernapasan akut. ISPA adalah infeksi yang menyerang tenggorokan, hidung, dan paru-paru yang berlangsung tidak lebih dari 14 hari. 

ISPA merupakan kondisi yang sangat menular dan cenderung menjadi epidemi dan pandemi.

Dilansir dari National Institutes of Health (NIH), ISPA diklasifikasikan sebagai infeksi saluran pernapasan atas (URI) atau infeksi saluran pernapasan bawah (LRI). 

Saluran pernapasan bagian atas terdiri dari saluran udara dari lubang hidung ke pita suara di laring, termasuk sinus paranasal dan telinga tengah.

Sementara saluran pernapasan bagian bawah meliputi kelanjutan saluran udara dari trakea dan bronkus ke bronkiolus dan alveoli. 

ISPA tidak terbatas pada saluran pernapasan dan memiliki efek sistemik karena kemungkinan perluasan infeksi atau toksin mikroba, peradangan, dan penurunan fungsi paru.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, beberapa bakteri yang umumnya menjadi penyebab ISPA di antaranya adalah Streptococcus pneumoniae, Haemophilus influenzae, Chlamydia spp, dan Mycoplasma pneumoniae. 

Dikutip dari laman resmi Kementerian Kesehatan, ISPA bisa disebabkan lebih dari 300 jenis bakteri, virus, dan rakhitis.

Bakteri agen penyebab infeksi saluran pernapasan akut termasuk streptokokus, stafilokokus, pneumokokus, Haemophilus influenzae, Bordetella, dan Corynebacterium. 

Sementara virus penyebab ISPA termasuk myxovirus, adenovirus, coronavirus, Picornavirus, Myxoplasma, Herpesvirus, dan lain-lain.

Virus dan bakteri tersebut biasanya masuk melalui hidung dan mulut. ISPA bisa menular dari satu orang ke orang lain, melalui sentuhan, bersin, atau batuk.

Mengutip dari laman Kemkes.go.id, berikut ini adalah gejala, perawatan, pencegahan, dan cara agar tidak menular ISPA ke orang lain:

Gejala ISPA

  • Batuk
  • Pilek
  • Sakit tenggorokan
  • Hidung tersumbat
  • Sakit kepala
  • Demam
  • Bersin-bersin
  • Kelelahan

Gejala ini sering muncul tiga hari setelah paparan dan bertahan antara 7-10 hari, namun pada beberapa orang bisa bertahan hingga tiga minggu.

Begini Cara Pencegahannya 

  • Rutin berolahraga
  • Istirahat yang cukup
  • Cukup minum air putih
  • Jaga kebersihan lingkungan
  • Rajin mencuci tangan
  • Hindari orang yang sakit
  • Gunakan masker bila ada paparan debu atau dekat dengan orang bergejala ISPA.
  • Dan terakhir, jangan lupa makanan bergizi seimbang

Bila Terkena ISPA, Berikut Cara Agar Tidak Menular ke Orang Lain

  • Jauhkan wajah dari orang lain ketika batuk atau bersin,
  • Gunakan masker,
  • Tutup mulut dan hidung dengan lengan atas bagian dalam bila tidak ada tisu,
  • Tutup mulut dan hidung dengan tisu,
  • Jangan lupa buang ke tempat sampah,
  • Cucilah tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir atau alcohol handrub,
  • Gunakan masker dengan bahan minimal 3 lapis/layers,
  • Gunakan masker dengan cara bagian yang keras/berisi kawat di bagian atas hidung, bagian yang berwarna berada di luar dan bagian yang berwarna putih menempel di wajah,
  • Kaitkan kedua tali pada masing-masing daun telinga,
  • Memastikan masker menutup hidung dan mulut,
  • Gantilah masker bila sudah lembab atau basah (masker efektif digunakan kurang lebih selama 4 jam),
  • Jangan lupa membuang masker ke tempat sampah selesai digunakan dan cucilah tangan setelah membuka masker.

Baca Juga: 5 Obat Alami Gejala ISPA Ringkan Akibat Polusi Udara

Apabila kondisinya tak lekas membaik dengan pengobatan rumahan tersebut, Kemenkes RI berpesan untuk segera periksa ke dokter agar bisa mendapatkan penanganan yang tepat.


 




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x